JAKARTA – Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 8 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk negara pada 26 September 2023.
Adapun total penawaran yang masuk pada lelang kali ini tercatat sebesar Rp 27,78 triliun.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan keenam seri tersebut adalah SPNS27032024 (penerbitan baru), PBS036 (pembukaan kembali), PBS003 (pembukaan kembali), PBSG001 (pembukaan kembali), PBS037 (pembukaan kembali) dan PBS033 (pembukaan kembali).
Pelaksanaan lelang SBSN dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI).
Serapan lelang terbesar berasal dari seri PBS036. Pemerintah meraup dana sebesar Rp 7,83 triliun dari seri tersebut. Jumlah penawaran yang masuk untuk seri PBS036 adalah sebesar Rp 14,79 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,23981 persen.
Serapan berikutnya yaitu seri PBS037 dengan jumlah nominal dimenangkan senilai Rp 150 miliar. Penawaran masuk untuk seri tersebut tercatat sebesar Rp4,85 triliun, sehingga imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan yaitu 6,73333 persen.
Kemudian, pemerintah meraup dana dari seri PBS033 sebesar Rp 20 miliar. Seri tersebut menerima penawaran masuk sebesar Rp 2,21 triliun. Adapun imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni 6,85571 persen.
Sementara untuk ketiga seri lainnya, yaitu SPNS27032024, PBS003, dan PBSG001, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana.
Dalam laporan DJPPR Kementerian Keuangan, seri SPNS27032024 tercatat menerima penawaran masuk sebesar Rp 2,52 triliun. Selanjutnya, penawaran masuk untuk seri PBS003 tercatat sebesar Rp 1,47 triliun. Adapun untuk seri PBSG001, jumlah penawaran yang masuk yaitu senilai Rp 1,93 triliun.