JAKARTA – Pengembang properti, PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan, yaitu sebesar Rp148.577.115.222. Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dividen tersebut setara dengan Rp 9 per saham.
“Menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan, yaitu sebesar Rp148.577.115.222 atau sebesar Rp9 setiap saham dan sesuai dengan ketentuan Pasal 22 dari Anggaran Dasar Perseroan,” tulis manajemen, Selasa (25/6).
Adapun jadwa pembayaran dividen tunai SMRA sebagai berikut:
– Cum dividen tunai pada Pasar Reguler dan Negosiasi: 28 Juni 2024
– Ex dividen tunai pada Pasar Reguler dan Negosiasi: 01 Juli 2024 02 Juli 2024
– Cum dividen tunai pada Pasar Tunai: 03 Juli 2024
– Ex dividen tunai pada Pasar Tunai: 19 Juli 2024
Dividen akan dibagikan kepada pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 02 Juli 2024 pukul 16.00 WIB.
Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) mencatat, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 22,48 persen secara tahunan (year on year/yoy) sepanjang 2023 menjadi senilai Rp765,96 miliar.
Sementara laba per saham juga ikut naik jadi Rp46,4 dari semula Rp37,88.
Mengutip laporan keuangannya, laba tersebut berasal dari pendapatan yang sebesar Rp 6,65 triliun pada 2023. Angka tersebut naik 16,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Capaian pendapatan SMRA ditopang oleh segmen pengembang properti yang mencapai Rp 4,04 triliun atau naik dari tahun sebelumnya yakni Rp3,52 triliun. Sementara segmen properti investasi menyumbang Rp1,73 triliun, sementara lain-lain sebesar Rp876,13 miliar.
Seiring pendapatan yang naik, maka beban pokok penjualan SMRA juga ikut meningkat 21,31 persen YoY menjadi Rp3,29 triliun pada 2023. Sehingga, perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp3,35 triliun atau tumbuh sebesar 11,99 persen dibandingkan dengan 2022.
Adapun total aset sebesar Rp31,16 triliun atau meningkat sebesar 9,62 persen secara tahun. Liabilitas tumbuh 13,08 persen YoY menjadi Rp18,86 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp12,3 triliun atau meningkat 4,71 persen secara tahunan.