JAKARTA – Analis pasar membeberkan prospek portofolio berkelanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) seiring dengan implementasi tata kelola berbasis Environmental, Social & Governance (ESG) bank pada 2024.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan utamanya menyoroti portofolio kredit berkelanjutan yang dimiliki oleh perseroan.
Dia menjelaskan pembiayaan BBNI yang bertanggung jawab untuk kegiatan bisnis berkelanjutan termasuk portofolio hijau berjumlah Rp188 triliun atau 26 persen dari total pinjaman.
Penerbitan obligasi hijau juga telah dimulai pada tahun 2022 sebesar Rp5 triliun, dengan 87 persen dari hasil telah dialokasikan sesuai dengan proyek hijau.
Di sisi lain, laporan riset Bina Artha Sekuritas menyoroti portofolio pembiayaan berkelanjutan yang mencapai 26 persen juga didukung dengan 70 persen debitur crude palm oil (CPO) telah tersertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO). Sedangkan sisanya masih dalam proses sertifikasi.
Bina Artha Sekuritas menjadikan inisiatif ESG yang dijalankan oleh perseroan sebagai salah satu pertimbangan untuk berinvestasi di saham BBNI.
Adapun Sustainalytics memberikan skor ESG yang baik terhadap BBNI. Sustainalytics merupakan platform yang terafiliasi dengan Morningstar yang fokus melakukan riset dan evaluasi keberjalanan implementasi ESG di berbagai perusahaan dengan skala internasional.
Mengacu pada Sustainalytics, skor ESG BBNI per akhir September 2024 berada di 23,2. Dengan skor tersebut, BBNI mendapatkan peringkat ke 6.405 dari total 15.080 perusahaan global yang dievaluasi.
Dengan demikian, BBNI masuk ke jajaran 50 persen teratas perusahaan dengan implementasi ESG terbaik secara global.
Salah satu komponen yang dievaluasi adalah risiko lingkungan. Untuk aspek ini BBNI memperoleh skor risiko 1,61 dan merupakan salah satu yang terendah jika dibandingkan dengan bank-bank dengan nilai kapitalisasi besar di Indonesia.
Berbagai inisiatif yang dilakukan BBNI untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan antara lain penerbitan obligasi hijau (green bond), penerapan sustainable link loan (SLL) dari sisi bisnis, inisiatif BNI WWF Affinity Cards untuk membantu konservasi, serta BNI Amex Vibe Card yang menyasar generasi muda dan menggunakan bahan baku daur ulang.
Sementara dari sisi operasional, BBNI juga menerapkan green office culture atau budaya kantor hijau dari sisi operasional.
Inisiatif ini meliputi sertifikasi green building (bangunan hijau), sistem pengelolaan air limbah di dua kantor utamanya, instalasi panel surya di Plaza BNI hingga adopsi paperless office administration system (E-Office).