Dekan FH UB Bicara Program Remaja Bernegara, Keren Banget!

Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum
Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum. Foto: Istimewa

JAKARTA – Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum mengapresiasi positif Program Remaja Bernegara (RBN) yang menyuguhkan politik secara menyenangkan bagi generasi muda.

Partai politik tidak hanya berfungsi untuk pengaderan terhadap setiap warga negara, tetapi juga memberikan pemahaman mengenai politik sehingga tidak alergi terhadap politik karena politik merupakan sebuah keniscayaan dalam sebuah negara. Pendidikan politik harus diberikan sejak dini, sehingga generasi muda khususnya tidak membayangkan bahwa politik itu sesuatu yang tabu dan menakutkan.

’’Jangan sampai anak-anak kita berpandangan bahwa politik semata-mata berorientasi kekuasaan, tetapi mendudukkan betul-betul posisi politik di dalam negara,’’ kata Aan melalui sambungan telepon, Senin (17/2/2025).

Kalau semua warga negara melek politik, apalagi ini tidak hanya fokus kepada partai politik, tetapi bernegara, maka generasi muda kita paham mengenai cara bernegara. Para pemuda akan diarahkan minimal pada tiga cabang kekuasaan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Mereka akan mengenal bagaimana menjadi eksekutif, Presiden, Menteri, dan pimpinan Dewan.

’’Nah pendidikan seperti ini yang lebih mendekat kepada praktiknya, memperkenalkan ke ruang-ruang pemikiran para remaja. Kalau di sekolah kan hanya literatur. Simulasi langsung,’’ jelas Aan.

Karena itu, apa yang dilakukan partai Nasdem ini merupakan langkah positif dan perlu direplikasi oleh partai politik lain. Sepanjang pengetahuan Aan, partai yang mengusung semangat perubahan ini merupakan partai pertama yang melakukan pendidikan politik melalui model simulasi bernegara.

’’Partai politik jangan hanya mengejar kekuasaan belaka, dengan menghalalkan segala cara, membuat koalisi sangat besar untuk memudahkan tujuan dia. Kalau partai politiknya koruptif, hal itu bertentangan dengan demokrasi itu sendiri,’’ terang Aan.

Partai politik memang pada dasarnya dibentuk untuk mencapai kepentingan. Namun, kepentingan yang hendak diraih itu seharusnya ditujukan kepada tujuan negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterakan seluruh rakyat.

Dari sinilah seharusnya partai politik memformat kegiatannya dalam rangka agar bangsanya cerdas. Kecerdasan tidak hanya aspek sains dan teknologi, tetapi politik juga memerlukan generasi cerdas dengan pengenalan simulasi dalam konteks program Remaja Bernegara guna membentuk remaja-remaja cerdas. Bangsanya juga akan cerdas, karena kelak mereka akan menggantikan bangsanya.

’’Kalau program (Remaja Bernegara) ini ditiru partai-partai lain, maka akan lebih menyebarkan banyak pengaruh kepada generasi muda. Semoga Nasdem konsisten dan kontinu, sehingga remaja sekarang menjadi dewasa, dan adik-adiknya masuk lagi untuk keberlanjutan,’’ harap Aan.

Program Remaja Bernegara ini, lanjut Aan, secara substansi sudah bagus. Sebuah partai politik yang punya inisiatif dan proaktif untuk melakukan pendidikan politik bagi generasi muda. Tujuan besar inilah yang harus dijaga. (*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *