RISKS.ID, Jakarta – Bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30, Telkomsel menghidupkan kembali merek legendaris Simpati, yang sebelumnya telah dihentikan setelah peluncuran Telkomsel Prabayar.
Direktur Utama Telkomsel Nugroho mengatakan bahwa Simpati memiliki ikatan emosional yang kuat dengan pelanggan, sehingga keputusan untuk mengganti nama Telkomsel Prabayar kembali menjadi Simpati merupakan langkah strategis.
“Kami ingin memberikan yang terbaik untuk pelanggan, sesuai dengan harapan mereka. Simpati adalah legenda dalam industri telekomunikasi, sebuah merek yang sempat mewarnai dinamika pasar,” ujar Nugroho dalam konferensi pers di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Sebelum penyatuan merek dan logo yang berlaku saat ini, Telkomsel memiliki sejumlah produk unggulan untuk pelanggan prabayar, seperti Simpati, Kartu AS, dan Loop.
Setelah empat tahun tidak digunakan, Simpati kini dihadirkan kembali sebagai bagian dari strategi menyentuh kembali sisi emosional pelanggan.
“Banyak yang bertanya ke mana perginya merek legendaris ini. Simpati bukan sekadar produk, tetapi memiliki sejarah dan hubungan emosional yang kuat dengan pelanggan kami,” jelasnya.
Sebagai informasi, Telkomsel pertama kali meluncurkan Simpati pada tahun 1997, dua tahun setelah peluncuran kartuHALO. Simpati merupakan pionir dalam layanan prabayar, memperkenalkan berbagai fitur seperti transfer pulsa, nada sambung pribadi (NSP), serta varian produk seperti Simpati Nusantara, Simpati Loop, dan Simpati Jitu.
Kini, Telkomsel Prabayar resmi berevolusi menjadi Simpati sebagai brand utama untuk layanan prabayar. Kartu perdana Simpati telah tersedia di pasaran dengan harga mulai dari Rp35.000, termasuk kuota dasar sebesar 3 GB untuk masa aktif 30 hari.
Melalui kehadiran kembali Simpati, Telkomsel menyasar enam segmen pelanggan, yakni penggemar film, penikmat musik, pelaku belanja daring, pemain gim, pengguna layanan edukasi digital, dan mereka yang memprioritaskan keamanan saat menjelajah internet.
“Ketika pelanggan merasa rindu, kami merasa terpanggil untuk menjawabnya. Simpati hadir kembali bukan sekadar nostalgia, tetapi sebagai solusi yang relevan dengan kebutuhan pelanggan masa kini,” pungkas Nugroho. (*)