
TANGSEL – Sejumlah studi mengungkap bernyanyi, mendengarkan, maupun menciptakan musik dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Musik memiliki kekuatan untuk menenangkan pikiran, dan menjaga kesehatan otak.
Bahkan riset menunjukkan musik mampu menenangkan pikiran, memperkuat kesehatan mental, dan mempererat hubungan sosial. Namun, meski musik sering melekat di kepala kita dan membuat tubuh ingin bergerak, terkadang kita merasa ragu untuk menciptakannya sendiri.
“Tidak ada yang melarang kamu joging hanya karena tidak ahli. Sama halnya dengan bermusik,” ujar Profesor Emeritus bidang Neuroscience di McGill University, Daniel Levitin seperti dikutip dari laman Washington Post, Sabtu (21/6/2025).
Sementara Daniel Bowling, profesor psikiatri di Stanford School of Medicine mengatakan musik bisa menggerakkan emosi, tubuh, dan menghubungkan kita dengan orang lain. Semua aspek ini penting bagi kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan mendengarkan musik yang kita sukai berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan subjektif, pengurangan stres, membantu mengatasi emosi negatif, serta memperkuat emosi positif. Musik juga bisa membantu meringankan depresi dan kecemasan.
Tak heran jika musik memicu pelepasan dopamin, yaitu hormon yang membuat kita merasa senang dan mengaktifkan sistem reward di otak. Ketika kita bernyanyi atau memainkan alat musik akan menjadi lebih aktif, memiliki kontrol, dan merasa lebih terlibat.
Sebuah studi tahun 2022 terhadap 305 lansia menunjukkan bahwa karaoke bisa meningkatkan perasaan ‘flow’ dan makna hidup. Studi lain terhadap 8.000 kembar di Swedia menemukan bahwa bermain musik secara rutin berkaitan dengan kesadaran emosional yang lebih baik.
Artikel Meski Suara Fals, Studi Ungkap Bernyanyi Bisa Jaga Kesehatan Otak pertama kali tampil pada tangselxpress.com.
tangselxpress.com





