
LAYANAN Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater kini semakin populer di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Mekanisme pembelian yang memungkinkan konsumen membeli produk sekarang dan membayarnya nanti dalam bentuk cicilan ini dianggap sebagai solusi praktis bagi banyak orang. Namun di balik kemudahannya, muncul kekhawatiran mengenai resiko utang yang bisa memberatkan pengguna di kemudian hari.
Tak bisa dipungkiri, kemunculan berbagai platform Buy Now Pay Later seperti Kredivo, Akulaku, hingga SPayLater membawa perubahan besar dalam pola konsumsi masyarakat khususnya generasi muda yang ingin bergaya namun terbatas keuangannya. Aksesnya pun mudah, cukup dengan verifikasi data pribadi melalui aplikasi, pengguna bisa langsung menikmati fasilitas cicilan bahkan tanpa bunga. Sangat menggiurkan bukan?
Model pembayaran buy now pay later sangat cocok untuk mereka yang belum memiliki akses ke kartu kredit, namun tetap ingin bertransaksi secara fleksibel. Kemudahan ini juga didukung oleh banyaknya promosi, seperti diskon, cashback, hingga gratis ongkir. Namun, kemudahan – kemudahan tersebut bukan tanpa risiko. Fenomena belanja impulsif atau kebiasaan membeli sesuatu secara spontan tanpa perencanaan, biasanya karena tergoda diskon, iklan menarik, atau rasa ingin sesaat bukan karena benar-benar butuh kerap kali muncul karena transaksi terasa ringan di awal. Banyak pengguna juga tidak menyadari bahwa mereka menggunakan lebih dari satu layanan Buy Now Pay Later sekaligus, hingga akhirnya kesulitan mengelola utang yang menumpuk tanpa di sadari.
Pertumbuhan signifikan dalam penggunaan metode pembayaran Buy Now Pay Later (BNPL) di Indonesia tercatat hingga Februari 2025, dengan total nilai transaksi pembiayaan mencapai Rp 36,24 triliun. Data ini mengindikasikan peningkatan pengguna yang substansial di kalangan konsumen. Opsi pembayaran secara angsuran menjadi faktor penarik bagi konsumen dalam mengelola keuangan mereka. Jumlah transaksi pembiayaan BNPL yang mencapai Rp 36,24 triliun tersebut menjelaskan perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan fleksibilitas dan kepraktisan dalam bertransaksi, terutama dalam konteks ekonomi digital. Peningkatan penggunaan ini menunjukkan bahwa Buy Now Pay Later telah menjadi alternatif pembayaran yang semakin diterima luas dan dalam kebiasaan berbelanja daring masyarakat Indonesia.
Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai mengawasi layanan paylater di bawah regulasi fintech lending (layanan pinjam-meminjam uang). Namun, pengawasan yang lebih ketat dan edukasi keuangan untuk generasi muda tetap dibutuhkan. Transparansi terkait bunga, biaya tambahan, serta konsekuensi keterlambatan harus menjadi bagian penting dari layanan Buy Now Pay Later yang sedang trending saat ini. Agar tetap aman dalam menggunakan layanan ini, pengguna harus menerapkan beberapa tips seperti:
- Pahami syarat dan ketentuan secara menyeluruh.
- Gunakan layanan Buy Now Pay Later hanya untuk kebutuhan mendesak bukan untuk keinginan sesaat.
- Hitung kemampuan membayar cicilan sebelum transaksi.
- Batasi penggunaan maksimal pada satu atau dua platform.
Layanan Buy Now Pay Later dapat menjadi alat bantu finansial yang berguna jika digunakan secara bijak. Namun tanpa kontrol diri dan pemahaman yang cukup, kemudahan ini bisa berubah menjadi boomerang bagi pengguna seperti, beban finansial. Karena itu, penting bagi konsumen untuk tetap waspada, cermat, dan tidak mudah tergoda oleh kemudahan dan godaan semu. Layanan – bisa menjadi teman, tapi juga bisa berubah jadi jebakan kalau kamu sebagai penghuna tidak hati-hati. Semua kembali ke cara kita mengelola keuangan. Jadi, sebelum checkout dan cicil barang incaran, tanya dulu ke diri sendiri: “Beneran butuh, atau cuma lapar mata?”
Penulis:
Amara Grestianti
Dona Artanti
Siwi Audhina
Risty Mahasiswi
Mahasiswi semester 2 Jurusan S1 Akuntansi, Universitas Pamulang.
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan dosen pengampu ibu Irenne Putren S.Pd. , M.Pd.
Artikel Fenomena Buy Now Pay Later Kemudahan Finansial atau Jeratan Utang bagi Konsumen pertama kali tampil pada tangselxpress.com.
tangselxpress.com





