
TANGSEL – Perputaran bumi rata-rata menyelesaikan satu rotasi penuh dalam 86.400 detik rata-rata. Putaran ini memiliki fluktuasi satu atau dua milidetik setiap hari. Namun, pakar mengatakan rotasi bumi diperkirakan menjadi lebih cepat pada 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus.
International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) di US Naval Observatory di Washington DC mengungkapkan rotasi bumi menjadi lebih cepat pada tiga hari di kisaran bulan Juli dan Agustus, karena posisi bulan berada paling jauh dari ekuator.
Pergerakan bulan itu akan memengaruhi kecepatan rotasi bumi. Apa dampaknya kepada manusia? Manusia akan merasakan hari menjadi lebih cepat.
“Prediksi saat ini, hari terpendek akan terjadi pada 5 Agustus, sekitar 1,51 milidetik lebih pendek dari rata-rata. Namun ini tidak mengalahkan rekor pada 5 Juli 2024, yang mencatat waktu 1,66 milidetik lebih pendek dari rata-rata,” demikian data IERS dikutip dari Timeanddate, beberapa waktu lalu.
Pakar rotasi bumi dari Universitas Negeri Moskow, Leonid Zotov dalam penelitian pada 2022 menyampaikan, rotasi bumi menjadi lebih cepat sejak 2020. “Penyebab percepatan ini tidak dijelaskan. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa hal ini terjadi (karena sesuatu hal) di dalam bumi,” kata dia.
Bahkan, para ahli memperkirakan manusia perlu mengurangi detik kabisat untuk pertama kalinya pada 2029 dan meninggalkan perhitungan ini sepenuhnya pada 2035, sebagai dampak rotasi bumi yang semakin cepat. Namun para ilmuwan akan terus mempelajari alasan di balik fluktuasi rotasi bumi ini.
Artikel Pakar Sebut Bumi Berputar Cepat, Bulan Juli-Agustus Diprediksi Lebih Singkat pertama kali tampil pada tangselxpress.com.
tangselxpress.com





