Ruang Kreativitas Anak dan Kenangan Keluarga di Booth Suzuki

RISKS.ID – Suara tawa riang anak-anak memenuhi Booth Suzuki di ICE BSD Hall 8 GIIAS 2025. Di antara deretan mobil mengilap dan sorotan lampu pameran, ada sudut khusus yang justru menjadi pusat perhatian: Kids Activity Zone.

Di sini, anak-anak bukan sekadar penonton, melainkan bagian dari cerita yang dibangun Suzuki untuk menciptakan pengalaman pameran otomotif yang hangat dan berkesan bagi seluruh keluarga.

Bacaan Lainnya

Sejak dibuka pada 24 Juli lalu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghadirkan serangkaian aktivitas interaktif untuk anak-anak, mulai dari lomba mewarnai, face painting, hingga workshop kreasi manik-manik.

Program ini tak sekadar hiburan, melainkan upaya Suzuki untuk memperkenalkan diri sebagai merek yang memahami dinamika keluarga modern—di mana mobil bukan hanya kendaraan, melainkan bagian dari perjalanan hidup.

“Tahun ini, kami ingin menciptakan pengalaman GIIAS lebih menyenangkan untuk seluruh keluarga, khususnya anak-anak. Kami memahami pentingnya melibatkan mereka dalam aktivitas seru namun edukatif,” ungkap Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS.

Melalui program Kids Activity ini, lanjut Halorld, Suzuki berharap dapat memberikan ruang kreatif untuk menjelajahi imajinasi sambil memperkenalkan merek Suzuki dengan cara yang relevan dan berkesan.

Suzuki ingin anak-anak merasakan bahwa Suzuki adalah teman yang menyenangkan. Selain itu, ketika orang tua memilih mobil, anak-anak juga punya suara. Dengan kegiatan ini, Suzuki harap mereka tumbuh dengan kenangan positif tentang Suzuki.

Ruang Kreatif Suzuki

Mewarnai Mimpi di Atas Kanvas

Di sudut Coloring Contest, beberapa anak duduk rapi dengan krayon di tangan. Ada yang serius mengisi garis-garis gambar New XL7 Hybrid, ada juga yang asyik mencoret bebas dengan warna-warna cerah.

Aktivitas ini bukan sekadar permainan. Menurut psikolog anak, mewarnai melatih motorik halus dan kreativitas. Suzuki memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan desain mobil mereka secara fun—tanpa terasa seperti iklan. Dan begitulah Suzuki membangun brand connection sejak dini.

Suzuki

Wajah-Wajah Cerita: Dari Superhero hingga Kelinci Lucu

Tanggal 26 Juli dan 2 Agustus akan menjadi hari istimewa bagi pengunjung cilik. Di area Face Painting, seorang seniman dengan cekatan menempelkan gambar di pipi seorang anak.

Tak hanya anak-anak, orang tua pun ikut terhibur. “Dulu waktu kecil, saya suka face painting di pasar malam. Sekarang anak saya bisa merasakan pengalaman serupa di tempat yang lebih modern,” kata Rina, seorang ibu yang menemani putranya.

Manik-Manik Kenangan: Karya Kecil yang Bermakna Besar

Workshop DIY Charms & Beads pada 27 Juli dan 3 Agustus menjadi favorit bagi anak-anak yang suka berkreasi. Dengan manik-manik dan benang, mereka membuat gantungan kunci atau gelang. Hasilnya? Sebuah souvenir yang tak sekadar dibawa pulang, tapi juga jadi kenangan akan hari menyenangkan di GIIAS.

Kegiatan seperti ini adalah cara Suzuki menanamkan nilai edukasi sekaligus kebersamaan. Ini tentang quality time keluarga, bukan hanya tentang mobil.

Hadiah dan Kejutan: Tiket ke Taman Safari

Tak hanya aktivitas seru, Suzuki juga menyiapkan hadiah istimewa: 30 tiket Taman Safari untuk peserta yang beruntung.

Booth Suzuki juga dilengkapi permainan seperti Catch Stick, Subsoccer Table, dan Sprint Battle Game. “Kami ingin anak-anak merasa dihargai, bukan hanya numpang lewat,” tegas Harold.

Lebih dari Sekadar Pameran Mobil

Di balik gemerlap GIIAS, Suzuki membuktikan bahwa pameran otomotif bisa jadi ruang berkumpulnya keluarga. “Mobil kami, seperti All New Ertiga Hybrid dan Fronx, dirancang untuk keluarga. Tapi tanpa emotional connection, itu hanya mesin dan logam,” tutup Harold.

Dan di antara tawa anak-anak, coretan warna-warni, serta manik-manik yang berkilau, Suzuki sedang menulis cerita—tentang bagaimana sebuah merek otomotif bisa menjadi bagian dari kenangan indah sebuah keluarga.

Bagi para orang tua yang mengunjungi GIIAS 2025, mungkin mobil terbaru Suzuki akan jadi pertimbangan. Tapi bagi anak-anak? Yang akan mereka ingat adalah hari di mana mereka bisa menjadi superhero, seniman, atau perajin cilik—di sebuah booth yang membuat mereka merasa istimewa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *