RISKS.ID – Pembangunan akses tol langsung Jakarta–Tangerang KM 25 dipastikan tetap rampung pada akhir 2025. Meski sempat tersendat akibat kelangkaan material dari Parung, Bogor, proyek yang menjadi pintu masuk menuju Curug, Bitung, dan kawasan Paramount Petals itu kini kembali berjalan normal.
Direktur Paramount Land Norman Daulay menyebut pihaknya bergerak cepat setelah pasokan material tertahan. Langkah darurat pun ditempuh dengan mengalihkan pengadaan material ke wilayah Cilegon, Banten.
“Kami sudah antisipasi kebutuhan material dari Cilegon setelah sebelumnya menghadapi kelangkaan pasokan. Kelangkaan material juga berdampak pada banyak sektor industri, bukan hanya kami,” ujar Norman, Sabtu (22/11).
Ia menegaskan, percepatan suplai material itu dilakukan untuk memastikan berbagai pekerjaan tetap sesuai rencana. Mulai dari pembangunan jalan boulevard, infrastruktur kawasan, hingga sejumlah proyek properti yang terhubung langsung dengan akses tol baru tersebut.
Progres Capai 95 Persen
Saat ini, progres pembangunan akses tol tersebut telah mencapai 95 persen. Setelah konstruksi selesai pada akhir 2025, proyek akan masuk tahap administrasi berupa Uji Laik Fungsi (ULF) dan Uji Laik Operasi (ULO).
Tahap ini meliputi pemeriksaan fisik jalan, rekayasa lalu lintas, hingga kelayakan teknis dan non-teknis.
“Tahap ULF dan ULO diperkirakan berlangsung selama kuartal pertama 2026 sebelum dilanjutkan uji coba operasional,” kata Norman.
Akses tol KM 25 ini akan memiliki enam gerbang tol, terdiri dari tiga gerbang arah Jakarta menuju Paramount Petals dan Jalan Pasir Randu, serta tiga gerbang arah sebaliknya menuju Jakarta.
Jalur masuk menuju Paramount Petals akan terkoneksi langsung ke boulevard utama sepanjang 4 kilometer. Jalan ini menghubungkan Paramount Petals Utara ke Paramount Petals Selatan yang tengah dibangun.
Berdasarkan riset internal, kehadiran akses tol tersebut diprediksi mampu mengurai kemacetan di arteri Bitung secara signifikan. Potensinya mencapai 10–15 persen, setara dengan 19 ribu–20 ribu kendaraan per hari.
Tak hanya itu, akses langsung ke Jakarta dan Bandara Soekarno–Hatta juga dinilai membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi kawasan sekitar.
Dongkrak Investasi Properti Koridor Barat
Direktur Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu menambahkan, kehadiran akses tol ini memperkuat eksposur kota mandiri Paramount Petals. Dampaknya terlihat dari semakin meningkatnya nilai investasi kawasan tersebut.
“Kenaikan investasi sudah terasa sejak proyek ini diperkenalkan. Dampak ekonomi juga terlihat dari bertambahnya tenant besar, baik di Paramount Petals maupun sepanjang Jalan Raya Curug,” ujarnya.
Dengan rampungnya akses tol KM 25, koridor barat Jakarta diprediksi menjadi salah satu kawasan paling prospektif di sektor properti dan pusat pertumbuhan ekonomi baru.





