Remaja dan Dewasa Muda Bisa Jadi Pembawa Utama Bakteri Meningokokus

meningokokus
Ilustrasi. Foto: iStock

RISKS.ID – Remaja dan orang dewasa muda disebut menjadi kelompok yang paling sering membawa bakteri Neisseria meningitidis, penyebab penyakit meningokokus. Tanpa gejala apa pun, mereka justru berpotensi menularkan bakteri tersebut kepada orang lain.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi, Suzy Maria, menyampaikan bahwa kelompok usia muda yang tampak sehat sering tidak sadar bahwa mereka menjadi carrier bakteri tersebut.

Bacaan Lainnya

“Jangan salah, yang menjadi carrier itu justru remaja dan dewasa muda. Jadi orang-orang muda sehat inilah yang menjadi penularnya,” ujar dr. Suzy Maria, SpPD-KAI, M.Sc dalam diskusi kesehatan bersama Kalventis di Jakarta, Kamis (4/12).

Dia menjelaskan, Neisseria meningitidis dapat hidup normal di nasofaring tanpa menyebabkan penyakit pada orang yang membawanya. Namun, pembawa tanpa gejala itu tetap bisa menularkan bakteri kepada orang lain.

“Ada orang yang sudah punya koloni Neisseria meningitidis, numpang hidup normal, tidak menyebabkan penyakit sama sekali, dan dia bisa menjadi penular ke orang lain,” kata anggota Satuan Tugas Imunisasi Dewasa PAPDI tersebut.

Menurut dia, negara-negara maju kerap menemukan kasus meningokokus pada kelompok mahasiswa atau anggota militer yang sering berkumpul dalam ruangan tertutup. Aktivitas berkumpul dalam waktu lama memungkinkan bakteri cepat menyebar.

“Karena remaja dan dewasa muda senang berkumpul. Kalau ada satu aja carrier di kelompok mereka, mereka berkumpul, maka akan menularkan ke yang lain,” ujarnya.

“Jadi itulah yang menyebabkan carrier rate tinggi,” dia menambahkan.

Suzy menerangkan, bakteri meningokokus dapat hidup sebagai komensal di nasofaring. Dari sana, bakteri bisa masuk ke aliran darah, terutama ketika ada perubahan selaput lendir atau sistem imun melemah. Begitu masuk ke darah, bakteri dapat menjalar ke berbagai organ tubuh dan memicu penyakit berat.

“Dia paling sering pergi ke selaput otak atau meninges. Kalau meradang disebut meningitis, salah satu penyebab fatal dan cukup sering adalah Neisseria meningitidis,” jelasnya. “Selain di selaput otak, dia juga bisa infeksi paru dan menyebabkan pneumonia.”

Infeksi Neisseria meningitidis juga dapat berkembang menjadi penyakit meningokokus invasif (Invasive Meningococcal Disease/IMD). Penyakit ini menular melalui percikan cairan pernapasan saat carrier batuk atau bersin. Meski jarang ditemukan, penyakit tersebut dapat menyerang segala usia.

Namun, Suzy menegaskan bahwa kelompok yang paling rentan adalah balita dan lansia. Sistem imun anak kecil belum berkembang sempurna, sementara pada lansia kekebalan tubuh menurun sehingga membuat mereka lebih mudah terinfeksi.

“Jadi, kelompok rentan ini harus mendapat perhatian lebih,” ujar dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *