Umrah Private Annisa Travel Tawarkan City Tour Turki, Menara Galata Jadi Destinasi Favorit

menara galata
Foto-Foto: Canva by Annisa Travel

RISKS.ID – Umrah Private bersama Annisa Travel dapat menjadi pilihan bagi jamaah yang ingin menciptakan kenangan ibadah sekaligus wisata bersama orang tersayang. Melalui layanan ini, jamaah leluasa menentukan durasi perjalanan, fasilitas, akomodasi, hingga agenda city tour sesuai kebutuhan.

Salah satu opsi yang bisa dimasukkan dalam itinerary adalah kunjungan ke Turki. Di negara dua benua tersebut, Menara Galata menjadi destinasi ikonik yang kerap menarik perhatian wisatawan.

Bacaan Lainnya

Bangunan bersejarah yang berdiri di jantung kota tua Istanbul ini menawarkan perpaduan nilai sejarah, arsitektur, dan panorama kota yang memukau.

Lantas, seperti apa sejarah dan daya tarik Menara Galata? Berikut ulasannya.

Jejak Panjang Sejarah Menara Galata

Menara Galata memiliki sejarah panjang yang bermula sejak era Bizantium. Bangunan awalnya didirikan oleh Kaisar Justinianos pada tahun 507–508 M sebagai bagian dari sistem pertahanan Konstantinopel.

Saat itu, bentuk dan fungsinya masih sederhana, namun perannya cukup penting untuk mengawasi wilayah sekitar.

Berabad-abad kemudian, ketika bangsa Genoa menguasai kawasan Galata sebagai koloni perdagangan, menara ini dibangun kembali pada tahun 1348–1349. Pada masa tersebut, Menara Galata tampil lebih megah dan kokoh dengan dinding batu tebal sebagai bagian dari benteng pertahanan.

Bangsa Genoa menyebutnya Christea Turris atau Menara Kristus, sekaligus menjadikannya simbol kekuatan dan pusat pengawasan perdagangan Laut Hitam.

Memasuki era Ottoman, fungsi menara terus berubah mengikuti kebutuhan zaman. Menara Galata pernah digunakan sebagai menara pengawas, penjara, hingga pos observasi kebakaran, mengingat banyaknya bangunan kayu di Istanbul kala itu.

Pada abad ke-16, menara mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Arsitek Ottoman, Hayrettin, kemudian melakukan pemugaran besar dengan menambahkan atap kerucut yang kini menjadi ciri khas Menara Galata.

Meski sempat kembali rusak akibat kebakaran pada abad ke-18, bagian tersebut dibangun ulang hingga tampil seperti bentuknya saat ini.

Salah satu kisah paling terkenal dari menara ini adalah legenda Hezarfen Ahmed Çelebi, ilmuwan Ottoman yang konon berhasil terbang dari puncak Menara Galata menuju Uskudar menggunakan sayap buatan pada abad ke-17.

Daya Tarik Menara Galata

Menara Galata berdiri setinggi sekitar 67 meter dengan sembilan lantai yang memadukan pengaruh arsitektur Genoa dan Utsmaniyah. Bagian bawahnya tampil sederhana dan kokoh, sementara lantai atas dihiasi ornamen khas Ottoman. Struktur silinder dengan dinding setebal 3–4 meter menjadi bukti kekuatan konstruksi bangunan ini.

Keunikan arsitektural terlihat dari jendela melengkung berbentuk oval, pintu lengkung bergaya abad pertengahan, serta balkon observasi yang mengelilingi bagian atas menara. Di puncaknya, atap kerucut berlapis detail logam khas Ottoman menjadi ikon yang mudah dikenali.

Daya tarik utama lainnya adalah dek observasi yang menyuguhkan panorama 360 derajat Istanbul. Dari sini, wisatawan dapat melihat siluet masjid bersejarah, Selat Bosphorus, Golden Horn, Topkapi Palace, Hagia Sophia, hingga kawasan Uskudar di sisi Asia. Waktu terbaik berkunjung adalah saat golden hour, ketika cahaya matahari menciptakan suasana dramatis dan romantis.

Di bagian dalam menara, terdapat museum yang dibuka untuk umum sejak 6 Oktober 2020. Museum ini menampilkan perjalanan sejarah Menara Galata dari era Bizantium hingga Ottoman. Salah satu sudut yang menarik perhatian adalah replika percobaan terbang Hezarfen Ahmed Çelebi, lengkap dengan ilustrasi dan model lama kota Istanbul.

Selain itu, Menara Galata juga memiliki restoran dan kafe di bagian atas. Meski harga menu relatif lebih tinggi, pengalaman bersantap di bangunan bersejarah dengan pemandangan kota dari ketinggian menjadi nilai tambah tersendiri.

Destinasi Ikonik di Sekitar Galata

Kawasan Beyoglu yang mengelilingi Menara Galata juga dipenuhi destinasi menarik. Istiklal Street, misalnya, dikenal sebagai jalan paling populer di Istanbul dengan deretan toko, kafe, galeri seni, serta trem merah klasik yang ikonik.

Tak jauh dari sana, Galata Bridge menawarkan pemandangan kota tua dengan aktivitas kapal feri dan para pemancing. Sementara Galata Mevlevi Museum menyimpan manuskrip, instrumen musik, dan informasi tentang komunitas Mevlevi, termasuk pertunjukan whirling dervish yang sarat makna spiritual.

Karakoy pun menjadi kawasan favorit wisatawan muda berkat deretan kafe, roastery, toko roti, dan sentuhan street art yang kreatif.

Menara Galata bukan sekadar mempercantik langit Istanbul, tetapi juga menjadi saksi perjalanan panjang kota ini dari era Bizantium, Genoa, hingga Ottoman. Nilai sejarah dan keindahannya membuat kawasan Galata diajukan sebagai kandidat Warisan Dunia UNESCO.

Bagi jamaah yang merencanakan perjalanan Umrah Private bersama Annisa Travel dengan tambahan city tour Turki, Menara Galata layak dimasukkan ke dalam itinerary. Selain panorama 360 derajat yang memukau, suasana kota tua di sekitarnya menghadirkan pengalaman hangat, historis, dan penuh karakter khas Istanbul.

Agar kunjungan lebih nyaman, wisatawan disarankan datang lebih pagi atau menjelang matahari terbenam. Mengingat area sekitar menara memiliki jalanan menanjak dan berbatu, penggunaan alas kaki yang nyaman juga perlu diperhatikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *