RISKS.ID, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut bahwa tingkat kemacetan di Jakarta mengalami penurunan.
Pernyataan Pramono itu merujuk pada data survei TomTom Traffic Index yang menunjukkan penurunan peringkat Jakarta dalam daftar kota termacet di Indonesia.
“Jakarta kini berada di peringkat kelima. Tahun lalu kita nomor satu,” kata Pramono di Jakarta , Jumat (4/7/2025).
“Sekarang yang teratas adalah Bandung, diikuti Medan, Palembang, dan Surabaya,” sambungnya.
Menurut Pramono, menurunnya tingkat kemacetan tak lepas dari peningkatan layanan transportasi publik, termasuk pengoperasian Transjabodetabek. Ia menyebut bahwa Pemprov DKI Jakarta akan terus mengevaluasi dan mengembangkan rute-rute baru, terutama yang melayani wilayah padat penduduk.
“Semua rute telah melalui simulasi dan perhitungan kepadatan. Yang terpenting adalah konektivitas. Harapannya, masyarakat dari mana pun bisa dengan mudah menuju Jakarta menggunakan transportasi umum,” jelasnya.
Pramono menargetkan peningkatan penggunaan transportasi publik di Jakarta dari 21 persen menjadi lebih dari 31 persen hingga akhir tahun ini. Padahal, menurutnya, tingkat konektivitas moda transportasi umum di Jakarta saat ini telah mencapai 91 persen.
“Sayangnya, belum dimanfaatkan secara maksimal. Saya sudah berkoordinasi dengan Dirut Transjakarta untuk mendorong pencapaian target tersebut,” ujarnya.
Dia juga mencatat tren positif jumlah penumpang Transjakarta dari tahun ke tahun. Pada 2024, tercatat 371,4 juta penumpang, naik signifikan dibandingkan 285 juta pada 2023 dan 191 juta pada 2022.
“Ini menunjukkan minat masyarakat terhadap transportasi publik, terutama Transjakarta, semakin meningkat. Fasilitas yang bersih dan nyaman menjadi daya tarik tersendiri,” tambahnya.
Meski demikian, Pramono mengakui bahwa konektivitas antarmoda di Jakarta masih perlu ditingkatkan, terutama ke wilayah penyangga. Salah satu fokus ke depan adalah memperluas jangkauan rute Transjabodetabek, termasuk ke Bekasi yang menjadi salah satu daerah dengan arus komuter tertinggi ke Jakarta.
“Kami berharap warga Bekasi semakin tertarik menggunakan moda transportasi publik. Apalagi, dengan hadirnya berbagai pilihan, termasuk rencana integrasi KRL ke pusat kota seperti Tanah Abang,” pungkasnya. (*)





