TANGERANG SELATAN – Dalam hidup, seringkali kita tak sadar bahwa musuh terbesar bukanlah orang yang pernah menyakiti kita, melainkan pikiran sendiri yang terus menggenggam rasa sakit itu erat-erat. Dendam, penyesalan, dan kekecewaan kerap dipelihara seolah benda berharga, padahal sesungguhnya hanya memperpanjang penderitaan.
Melansir Psychology Today, memaafkan bukan sekadar urusan moral atau spiritual, melainkan juga keputusan logis bagi kesehatan mental dan fisik. Memilih melepaskan kemarahan bukan berarti menyetujui tindakan orang lain atau melupakan peristiwa yang terjadi. Sebaliknya, itu adalah bentuk penegasan atas kedaulatan diri.
Menurut penulis Alex Pattakos, Ph.D., membiarkan luka terus hidup dalam benak ibarat menyiram bensin pada api yang bisa dipadamkan kapan saja. Luka mungkin memberi ilusi kekuatan, tetapi sebenarnya justru melemahkan perlahan dari dalam.
Kemarahan yang tersimpan memicu stres kronis, mengganggu tidur, mengacaukan hormon, hingga melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sebaliknya, ketika seseorang belajar mengampuni, tubuh merespons dengan menurunkan ketegangan, memperbaiki kualitas pernapasan, serta memicu hormon yang menghadirkan ketenangan.
Seorang ahli pernah berkata, penderitaan tanpa makna hanya akan menjadi beban, sementara penderitaan yang diberi arti dapat berubah menjadi sumber kebijaksanaan. Artinya, yang perlu dilepaskan bukanlah ingatan atas luka itu, melainkan cengkeraman emosionalnya terhadap diri kita.
Proses memaafkan memang jarang selesai dalam satu keputusan. Kadang ia datang dengan keraguan, air mata, bahkan godaan untuk kembali marah. Namun seperti membangun otot, latihan kecil yang dilakukan berulang kali akan menumbuhkan kekuatan baru. Kekuatan untuk berkata, “Aku tak lagi ingin menjadi tawanan masa lalu.”
Pada akhirnya, memaafkan bukan hadiah bagi orang yang bersalah, melainkan anugerah bagi diri sendiri. Di tengah dunia yang penuh ego dan balas dendam, mungkin langkah paling elegan adalah berjalan pergi dengan hati yang ringan.
Artikel Ahli Ungkap Manfaat Memaafkan: Kunci Hidup Tenang dan Sehat Mental pertama kali tampil pada tangselxpress.com.
tangselxpress.com