Setahun, Pelaku Usaha di RI Bertambah 3 Juta

sapindelick
Tomi, pengusaha tas kulit dengan brand Sapindelick. Foto: Istimewa

RISKS.ID – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mencatat dalam satu tahun, yakni sejak Oktober 2024 hingga November 2025, terdapat penambahan sekitar 3 juta pelaku usaha.

“Dalam satu tahun itu ada eskalasi penambahan kurang lebih 3 juta pelaku usaha,” ucap Todotua dalam ANTARA Business Forum di Jakarta, Rabu.

Bacaan Lainnya

Ia menyampaikan ketika baru dilantik pada Oktober 2024, angka pelaku usaha di Indonesia berada di angka kurang lebih 10,9 juta. Jumlah pelaku usaha menunjukkan peningkatan, hingga per November 2025 sudah mencapai 14,45 juta pelaku usaha.

Jumlah tersebut sudah meliputi pelaku usaha perorangan atau mikro, kecil, menengah dan besar. Sumber modal pun bisa berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

“Sekitar 98 persen dari pelaku usaha adalah perorangan. UMKM. Ini fondasi kita kalau berbicara mengenai kekuatan pelaku usaha,” kata Todotua.

Menurut dia, pertumbuhan pelaku usaha tersebut dilatarbelakangi oleh adanya konsolidasi sektor, baik dari pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, lanjut dia, merupakan kementerian yang mengelola, mengatur dan merilis seluruh perizinan berusaha yang ada di Indonesia. Perizinan tersebut dirilis melalui platform Online Single Submission (OSS).

“Kami terhubung dengan 38 kementerian dan lembaga. Kami juga mengatur 1.700 jenis usaha yang disebut dengan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia),” tutur dia.

Capaian tersebut diyakini oleh Todotua akan menjadi salah satu tulang punggung yang mendorong pergerakan pertumbuhan ekonomi negara.

Diwartakan sebelumnya, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan UMKM yang tumbuh dapat membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Oleh karena itu ia mendorong seluruh pihak turut menciptakan ekosistem yang mendukung UMKM agar naik kelas, berkelanjutan, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *