JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari Jakarta International Stadium (JIS). Nama stadion kebanggaan warga Ibu Kota Jakarta itu tiba-tiba hilang dari daftar portofolio Buro Happold. Perusahaan ini adalah konsulan arsitek dan desain yang diajak bekerjasama oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun JIS.
Kemungkinan, nama JIS hilang menyusul polemik rencana renovasi yang akan dilakukan Pemerintah Pusat menyusul dipakainya stadion itu untuk gelaran Piala Dunia U-17.
Dilihat dari situs resmi Buro Happold, burohapold.com, JIS sudah tidak lagi terpampang sebagai salah satu portofolio perusahaan tersebut.
Ketika memasukkan kata kunci “buro happold jakarta international stadium” di kolom pencarian Google Search, masih muncul tautan di situs burhappold.com. Tetapi, ketika tautan tersebut diklik, halaman tersebut sudah tidak ada.
“The page you require is currently not available, please contact one of our specialists on this page for more information,” demikian keterangan dari situs burohappold.com, Sabtu (8/7).
Buro Hapold merupakan perusahaan konsultan perencana asal Inggris yang didirikan oleh Edmund Happol pada 1976. Perusahaan tersebut telah menangani beberapa proyek besar seperti pembangunan stadion dan sejumlah gedung di seluruh dunia.
Selain stadion, Buro Happold juga pernah terlibat dalam pembangunan Museum Elizabeth II, Museum Liverpool, The Globe Theatre, dan lain sebagainya. Mereka juga yang merancang Stadion Emirates sebagai markas Arsenal saat ini.
Sebelumnya, rencana renovasi JIS menuai kontroversi. Langkah pemerintah menyatakan JIS tak sesuai standar FIFA dianggap sebagai manuver politik menjatuhkan Anies Baswedan, sebagai pemrakarsa pembangunan JIS.