TANGERANG SELATAN – Telur adalah salah satu makanan paling populer dan serbaguna di dunia. Rasanya lezat, mudah diolah, dan kaya akan nutrisi. Di dalamnya terkandung protein berkualitas tinggi, vitamin D, asam amino esensial, serta asam lemak omega-3.
Konsumsi telur secara teratur dapat membantu pembentukan otot, menjaga fungsi otak, meningkatkan kesehatan mata, serta menyeimbangkan kadar kolesterol tubuh.
Bagian kuning telur yang kerap dianggap tidak sehat justru menyimpan banyak manfaat. Lemak baik, antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin yang melindungi mata, serta kolesterol baik yang terkandung di dalamnya akan memberi efek positif bila dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Telur bisa dinikmati dalam berbagai cara direbus, orak-arik, poached, atau digoreng dan cocok untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam. Namun, cara kita memadukan telur dengan makanan lain juga penting.
Kombinasi yang kurang tepat dapat memengaruhi penyerapan nutrisi dan bahkan menimbulkan gangguan pencernaan.
Berikut lima makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan telur, agar manfaat gizinya tetap optimal dan pencernaan tetap sehat, seperti dilansir dari Times of India.
1. Susu Kedelai
Susu kedelai dikenal sebagai alternatif nabati yang kaya protein dan baik untuk kesehatan. Namun, mengonsumsinya bersamaan dengan telur dapat mengganggu penyerapan protein.
Telur sendiri sudah mengandung protein berkualitas tinggi. Jika dikombinasikan dengan susu kedelai, jumlah protein yang berlebihan bisa membuat sistem pencernaan bekerja lebih berat dan mengurangi efisiensi penyerapan. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan manfaat maksimal dari keduanya.
Sebaiknya konsumsi telur dan susu kedelai secara terpisah — misalnya di waktu berbeda dalam satu hari.
2. Teh
Banyak orang terbiasa menikmati telur sambil minum teh di pagi hari. Namun menurut Journal of Nutrition, kebiasaan ini dapat menurunkan penyerapan protein hingga 17 persen.
Teh mengandung polifenol yang bisa mengikat protein dan menghambat penyerapan gizi dalam tubuh. Kombinasi telur dan teh juga berpotensi menyebabkan perut kembung, begah, atau sembelit.
Jika tetap ingin minum teh, berikan jeda sekitar 30–60 menit setelah makan telur agar proses pencernaan berlangsung optimal.
3. Gula
Gula termasuk bahan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan telur. Gula dicerna dengan sangat cepat dan dapat bereaksi dengan asam amino dari telur, menimbulkan reaksi kimia yang kurang baik bagi tubuh.
Kombinasi ini bisa menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba, memicu resistensi insulin, dan mengganggu pencernaan pada sebagian orang. Dalam jangka panjang, kebiasaan tersebut juga dapat mengacaukan keseimbangan mikrobiota usus.
Untuk hasil terbaik, hindari memadukan telur dengan makanan manis seperti kue, dessert, atau minuman bergula. Sebaliknya, padukan telur dengan sayuran, biji-bijian, atau lemak sehat agar energi lebih stabil dan pencernaan tetap lancar.
4. Pisang
Meski sama-sama menyehatkan, telur dan pisang tidak ideal jika dikonsumsi bersamaan. Keduanya merupakan makanan padat yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna.
Makan telur dan pisang dalam satu waktu dapat membuat perut terasa penuh, memperlambat pencernaan, dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Sebaiknya konsumsi telur saat sarapan, lalu nikmati pisang sebagai camilan di antara waktu makan.
Minum air putih dan memperbanyak asupan serat juga membantu menjaga kelancaran sistem pencernaan.
5. Daging
Kombinasi telur dan daging terutama dalam porsi besar, bisa membebani sistem pencernaan karena keduanya sama-sama tinggi protein dan lemak.
Mengonsumsi dua sumber protein hewani sekaligus dapat membuat perut terasa berat, menimbulkan rasa kantuk setelah makan, dan menurunkan metabolisme sementara. Karena itu, hindari makan telur bersamaan dengan daging merah atau daging olahan.
Sebagai alternatif, padukan telur dengan sayuran, roti gandum, atau buah segar agar tubuh tetap ringan dan pencernaan lebih nyaman.
Artikel Suka Makan Telur Tiap Hari? Jangan Pernah Padukan dengan 5 Makanan Ini! pertama kali tampil pada tangselxpress.com.
tangselxpress.com