Perusahaan Petrokimia Cilegon Bangun Pabrik PET Rp5 Triliun, Target Operasi 2028

RISKS.ID – PT Lintas Citra Pratama (LCP), perusahaan investasi petrokimia berbasis di Cilegon, resmi memulai pembangunan pabrik Polyethylene Terephthalate (PET) dengan nilai investasi 300 juta dolar AS atau sekitar Rp5,01 triliun (kurs Rp16.700). Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 720 ribu ton per tahun.

Fasilitas tersebut dibangun di atas lahan milik anak usaha LCP, PT Merak Chemical Indonesia (MCCI). Pembangunan pabrik PET menjadi bagian strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat hilirisasi petrokimia nasional.

Tekan Ketergantungan Impor PET

Direktur Utama MCCI, Anang Adji Sunoto, menyebut proyek ini menjadi momentum penting di tengah masih tingginya ketergantungan industri domestik terhadap impor bahan baku PET. Menurut dia, pabrik baru tersebut akan memperluas kontribusi LCP terhadap industri nasional sekaligus mendukung komitmen pemerintah, terutama Presiden Prabowo Subianto, dalam mendorong hilirisasi terintegrasi.

“Hilirisasi ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai industri regional,” ujarnya di Jakarta, Senin (24/11).

Anang menjelaskan kehadiran pabrik PET akan meningkatkan pemanfaatan produk Purified Terephthalic Acid (PTA) yang sudah diproduksi perusahaan, sekaligus menekan impor PET yang masih besar, terutama untuk kebutuhan kemasan makanan dan minuman serta produk plastik berbasis resin PET.

Dia menuturkan integrasi produksi PTA hingga PET akan menciptakan efisiensi dari sisi rantai pasok, mulai dari bahan baku hingga produk akhir. Strategi itu diyakini bakal meningkatkan daya saing industri dalam negeri terhadap produk impor.

“Dengan memanfaatkan lahan dan fasilitas yang telah tersedia, investasi 300 juta dolar AS ini akan lebih optimal. Selain meningkatkan efisiensi, integrasi PTA-PET akan memperbaiki kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing kami di pasar,” ujar Anang.

Serap Tenaga Kerja dan Dorong UMKM

Proyek ini juga diperkirakan akan menciptakan efek berganda bagi perekonomian, termasuk penyerapan tenaga kerja lokal baik pada fase konstruksi maupun saat pabrik beroperasi.

“Selain memperkuat industri hilir seperti kemasan dan produk berbasis resin PET, proyek ini diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja langsung dan tidak langsung, serta mendorong pertumbuhan UMKM di sekitar kawasan industri,” jelas dia.

Menurut Anang, pengembangan pabrik PET tersebut memperkuat struktur industri hilir seperti polyester, kemasan pangan, dan produk berbasis plastik PET lainnya. Investasi ini juga menegaskan komitmen jangka panjang LCP untuk mendukung pertumbuhan industri nasional.

“LCP berkomitmen terus berinvestasi di Indonesia. Pengembangan pabrik PET ini menjadi langkah penting untuk menciptakan industri kimia yang lebih terintegrasi dan kompetitif,” katanya.

Target Beroperasi 2028

Saat ini, LCP memasuki tahap tender pembangunan pabrik. Eksekusi fisik proyek ditargetkan dimulai pada semester II tahun 2026 dan direncanakan beroperasi komersial pada 2028.

Kehadiran fasilitas PET skala besar tersebut diharapkan meningkatkan kemandirian Indonesia dalam pemenuhan bahan baku plastik dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di pasar petrokimia Asia Tenggara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *