Askrindo Gandeng Komira Perluas Asuransi UMKM Maritim

gedung askrindo
Gedung Askrindo. Foto: RRI

RISKS.ID – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menjalin kerja sama dengan PT Satya Trinadi Komira Perkasa (Komira) untuk memperluas layanan asuransi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor maritim. Kolaborasi ini ditujukan memperkuat perlindungan bagi pelaku usaha kelautan di berbagai wilayah Indonesia.

Direktur Bisnis Askrindo Budhi Novianto mengatakan, kerja sama tersebut merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan perlindungan UMKM sektor kelautan. Dengan perlindungan yang memadai, para pelaku usaha diharapkan dapat menjalankan aktivitasnya tanpa dibayangi kekhawatiran risiko.

Bacaan Lainnya

“Askrindo ingin para pelaku usaha tidak lagi khawatir jika risiko datang menghampiri sehingga aktivitas penangkapan ikan tetap berjalan,” kata Budhi dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Melalui kolaborasi ini, Askrindo memperluas perlindungan bagi jaringan usaha Komira yang mencakup sekitar 500 kapal nelayan serta ribuan pelaku usaha pemindang ikan yang tersebar di 20 titik wilayah Indonesia. Perlindungan yang diberikan meliputi asuransi mikro usaha dan asuransi bahari.

Untuk asuransi mikro bahari, Budhi menjelaskan, perlindungan mencakup jaminan terhadap kapal nelayan dari berbagai risiko, seperti kebakaran, sambaran petir, ledakan, kejatuhan pesawat, hingga bencana alam.

“Kerja sama ini menjadi bentuk nyata kontribusi Askrindo dalam memperkuat perlindungan dan keberlangsungan usaha mikro di sektor kelautan serta sejalan dengan program pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja dan mendorong kewirausahaan,” ujarnya.

Di sisi kinerja, Askrindo membukukan laba setelah pajak sebesar Rp687,4 miliar hingga kuartal III-2025. Capaian tersebut tumbuh signifikan sebesar 591,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Direktur Utama Askrindo M Fankar Umran menyebutkan, kontributor utama pertumbuhan laba bersih berasal dari penerapan prudential underwriting yang memadai. Realisasi kinerja dari sisi tersebut mencapai Rp838,8 miliar atau tumbuh 172,1 persen (yoy).

Sejalan dengan strategi diversifikasi portofolio bisnis, total premi pada bisnis suretyship dan asuransi umum tercatat sebesar Rp609 miliar, tumbuh 15 persen (yoy). Sementara itu, pendapatan premi juga ditopang program pemerintah Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp2,5 triliun atau setara 81 persen dari total premi hingga September 2025.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *