Schneider Electric Bekerja Sama dengan AKLI Tingkatkan Keselamatan Ketenagalistrikan di Indonesia

JAKARTA – Schneider Electric jalin kerja sama dengan Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggota AKLI dalam bidang ketenagalistrikan, serta mendukung dan mempromosikan program-program ketenagalistrikan dan keselamatan ketenagalistrikan di Indonesia.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dalam acara Schneider Electric National Partner Meeting pada awal tahun 2025 di Jakarta, dihadiri dan disaksikan juga oleh Perwakilan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Bacaan Lainnya

Kerja sama ini juga mencakup pelatihan teknis bagi para teknisi listrik dengan kecakapan dasar seperti instalasi listrik dan keamanan kelistrikan, serta pemecahan permasalahan listrik.

Kecakapan ini dinilai dibutuhkan oleh para anggota AKLI untuk lebih memahami prosedur keselamatan saat bekerja dengan listrik dan memanfaatkan teknologi efisien guna mendukung praktik kelistrikan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Martin Setiawan, Cluster President Indonesia & Timor Leste, Schneider Electric, mengatakan, “Keselamatan dan keamanan kelistrikan adalah prioritas utama kami di Schneider Electric. Melalui kerja sama ini, kami ingin memastikan bahwa para profesional memiliki akses terhadap pelatihan dan teknologi terkini untuk mendukung praktik kelistrikan yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan,” ucap Martin dalam keterangan resmi (24/1/2025).

“Adopsi GPAS menjadi langkah penting dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan instalasi listrik, baik di lingkungan residensial maupun komersial. Kami percaya bahwa kolaborasi dengan AKLI serta dukungan pemerintah akan menciptakan ekosistem kelistrikan yang lebih aman dan andal untuk masyarakat Indonesia,” imbuh Martin.

Puji Muhardi, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat AKLI, menambahkan, “Kemitraan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kompetensi teknis Kontraktor Listrik di Indonesia dan kepatuhan keselamatan Instalasi Listrik, serta AKLI berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif yang tidak hanya meningkatkan standar keselamatan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” tuturnya.

“Kami yakin bahwa dengan dukungan Schneider Electric dan pemerintah, kami dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung keberlanjutan sektor ketenagalistrikan di Indonesia,” pungkas Puji.

Kedepannya, kedua belah pihak akan terus berkomitmen untuk memperkuat ekosistem kelistrikan Indonesia dengan mengedepankan keselamatan, mendukung regulasi pemerintah, serta menciptakan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Di sisi lain, Hanat Hamidi, Koordinator Standarisasi, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mmenuturkan, produk ber-SNI merupakan salah satu pilar utama keselamatan ketenagalistrikan untuk menciptakan infrastruktur ketenagalistrikan yang aman, andal, dan ramah lingkungan.

“Pemerintah terus memperkuat regulasi dan memperluas sosialisasi penerapan ketenagalistrikan, antara lain penggunaan peralatan proteksi seperti GPAS sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan risiko sengatan listrik dan kebakaran akibat listrik,” kata Hanat.

Dengan lebih dari 60-70% kasus kebakaran di DKI Jakarta disebabkan oleh masalah kelistrikan, kolaborasi ini hadir sebagai upaya strategis untuk meningkatkan keselamatan kelistrikan.

Upaya ini pun selaras dengan rencana pemerintah yang telah melakukan pengukuran arus sponsor di 80 lokasi, termasuk 30 pasar dan 47 fasilitas publik serta kantor pemerintah, untuk memperkuat regulasi dan sosialisasi GPAS di seluruh Indonesia.

“Kami mengapresiasi langkah Schneider Electric dalam mendukung program Pemerintah, khususnya melalui inisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan keselamatan ketenagalistrikan di berbagai sub sektor. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk memastikan perlindungan terhadap instalasi tenaga listrik, manusia, dan lingkungan, sekaligus mendorong terciptanya masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan,” tutup Hanat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *