DALAM era digital yang serba cepat, kemampuan mengelola keuangan dan mengenali modus penipuan finansial menjadi keterampilan penting, bahkan bagi pelajar. Menyadari hal ini, sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang Program Studi Akuntansi melaksanakan program kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertema “Membangun Kecerdasan Finansial dan Deteksi Penipuan Keuangan di Kalangan Pelajar” di SMA IT Insan Madani 8 Kota Tangerang Selatan.
Literasi Finansial Sejak Dini
Kegiatan ini bertujuan menanamkan pentingnya literasi finansial kepada pelajar sejak usia sekolah. Melalui materi interaktif, para mahasiswa memperkenalkan dasar-dasar akuntansi, seperti pencatatan transaksi keuangan dan persamaan dasar akuntansi (Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik).
Siswa diajak untuk memahami bagaimana pencatatan sederhana, misalnya mencatat uang saku, pengeluaran jajan, dan tabungan, dapat membantu mereka mengatur keuangan pribadi dengan lebih baik. Selain itu, siswa juga diajak mempraktikkan pembuatan catatan keuangan pribadi menggunakan format sederhana agar lebih disiplin dan transparan dalam mengelola uang saku.
Waspada Penipuan Keuangan Digital
Bagian menarik dari kegiatan ini adalah sesi deteksi penipuan keuangan. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Indonesia Anti Scam Centre (IASC) menunjukkan bahwa hingga November 2024, terdapat lebih dari 225.000 laporan kasus penipuan keuangan dengan total kerugian mencapai Rp4,6 triliun. Angka tersebut menunjukkan pentingnya edukasi perlindungan finansial bagi masyarakat, termasuk remaja.
Dalam sesi ini, siswa diperkenalkan pada berbagai jenis penipuan keuangan, seperti:
- Phishing dan rekayasa sosial,
- Judi online, dan
- Pinjaman online ilegal.
Siswa juga belajar langkah-langkah pencegahan, seperti tidak membagikan data pribadi sembarangan, tidak mengklik tautan mencurigakan, serta selalu memverifikasi informasi keuangan melalui sumber resmi. Kegiatan PKM ini dikemas dengan cara yang menarik melalui sharing session dan praktik langsung, sehingga siswa tidak hanya menerima teori tetapi juga terlibat aktif dalam simulasi pencatatan keuangan. Suasana hangat dan antusias para siswa menjadi bukti bahwa edukasi finansial dapat disampaikan dengan cara menyenangkan.
Dampak dan Hasil Program
Berdasarkan observasi dan diskusi kelompok, dapat dilihat bahwa setelah mengikuti sesi pelatihan, banyak siswa yang mulai memahami pentingnya mencatat setiap transaksi keuangan mereka, baik pemasukan maupun pengeluaran, sebagai langkah awal mengatur keuangan secara mandiri. Siswa juga menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan uang dan mulai menerapkan kebiasaan menabung secara terencana. Siswa pun mampu mengenali ciri-ciri penipuan keuangan seperti tautan palsu, pesan mencurigakan, hingga penawaran pinjaman online ilegal. Mereka juga lebih peka untuk memverifikasi informasi sebelum membagikan data pribadi. Dalam sesi praktik dan diskusi ini, membuat siswa lebih terbuka dalam berbicara soal keuangan, serta termotivasi untuk mengedukasi teman sebaya agar lebih bijak dalam bertransaksi digital.
Kesimpulan
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa berharap pelajar dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan digital yang marak di masyarakat. Literasi finansial bukan hanya tentang menghitung uang, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan tanggung jawab dalam mengelola aset diri sendiri. Program ini menjadi bukti nyata peran perguruan tinggi dalam memberdayakan masyarakat dan membangun generasi muda yang cerdas finansial serta tangguh menghadapi tantangan ekonomi digital.
Penulis:
Fini Pusparani
Naisylla Fitriah Az Zahra
Nova Liza Azahra
Aulia Apriliani Danisa
Dosen Pembimbing : Nurhayati S.E., M.Ak.
Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang
Artikel Membangun Kecerdasan Finansial dan Deteksi Penipuan Keuangan di Kalangan Pelajar pertama kali tampil pada tangselxpress.com.
tangselxpress.com