
Bukan cuma hitung hitungan, ini soal tanggung jawab dan kejujuran. Banyak orang bilang, jadi akuntan itu pekerjaan yang “susah”. Katanya harus jago matematika, tahan banting saat lembur, dan siap bergelut dengan tumpukan angka setiap hari. Tapi, apakah semua itu benar? Sebenarnya seperti apa sih dunia kerja seorang akuntan?
Artikel ini akan mengajak kamu mengintip lebih dekat tentang profesi yang kerap dianggap menakutkan ini mulai dari tugas sehari-hari, tantangan, hingga sisi menyenangkannya.
Benarkah jadi akuntan itu susah?
Kesulitan terbesar dalam profesi ini bukan hanya soal hitung-hitungan. Akuntan dituntut untuk: Teliti, karena kesalahan kecil bisa berakibat besar, paham regulasi pajak dan akuntansi yang terus berubah, siap menghadapi tekanan kerja terutama saat masa laporan tahunan atau audit. Namun, dengan keterampilan yang diasah dan pengalaman, banyak akuntan merasa justru tantangan inilah yang membuat profesi ini menarik dan dinamis.
Dunia Kerja Akuntan: Tidak Melulu Membosankan Meskipun banyak menghabiskan waktu di depan komputer, akuntan sering kali bekerja dalam tim dan berkomunikasi langsung dengan manajemen atau klien. Mereka bisa bekerja di berbagai sektor seperti perbankan, perusahaan multinasional, startup, bahkan menjadi konsultan independen.
Profesi ini juga punya jenjang karier yang jelas dan stabil, mulai dari staf akuntansi hingga menjadi CFO (Chief Financial Officer). Soal penghasilan, akuntan termasuk salah satu profesi yang cukup menjanjikan. Lulusan baru bisa mendapatkan gaji mulai dari Rp4–6 juta per bulan. Sementara akuntan berpengalaman atau yang memiliki sertifikasi profesional seperti CPA (Certified Public Accountant) bisa meraup puluhan juta rupiah per bulan. Di era digital dan ekonomi global saat ini, akuntan juga semakin dibutuhkan untuk analisis data dan perencanaan keuangan strategis.
Akuntan di Era Digital: Adaptasi atau Tertinggal?
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dunia akuntansi pun ikut berubah. Otomatisasi, software akuntansi canggih, hingga penggunaan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian dari keseharian para akuntan. Namun, ini bukan berarti peran akuntan menjadi tidak relevan. Justru, keterampilan analisis, interpretasi data, dan kemampuan memberikan insight strategis semakin dibutuhkan.
Akuntan masa kini tak lagi hanya mencatat transaksi, tetapi juga berperan sebagai penasihat bisnis. Mereka membantu manajemen mengambil keputusan berdasarkan data keuangan dan tren pasar. Maka dari itu, kemampuan komunikasi, pemahaman bisnis, serta literasi digital menjadi modal penting bagi akuntan modern.
Belajar dari Lapangan: Cerita Para Akuntan
Banyak mahasiswa akuntansi merasa takut menghadapi dunia kerja. Tapi setelah terjun langsung, mereka menyadari bahwa pengalaman kerja adalah guru terbaik. “Awalnya saya kira kerja sebagai akuntan bakal membosankan. Tapi ternyata seru karena saya terlibat langsung dalam pengambilan keputusan penting perusahaan,” ujar Laila, seorang akuntan junior di sebuah perusahaan retail nasional.
Cerita seperti ini membuktikan bahwa dunia akuntansi lebih dari sekadar angka. Ada dinamika, tantangan, dan kepuasan tersendiri ketika laporan yang kamu susun dipakai untuk menentukan arah bisnis.
Menjadi akuntan bukan hanya soal angka, tetapi tentang integritas, ketelitian, dan peran strategis dalam menentukan arah bisnis. Tantangannya nyata, tetapi peluangnya pun besar. Di era digital yang terus berkembang, akuntan modern dituntut untuk adaptif, cerdas, dan mampu berpikir ke depan.
Kalau kamu adalah tipe orang yang suka tantangan, senang dengan logika, dan ingin punya peran penting dalam kesuksesan suatu organisasi mungkin inilah saatnya mempertimbangkan karier di dunia akuntansi.
Yuk, buka mata dan hati untuk melihat profesi ini dari sisi yang berbeda. Dunia akuntansi menunggu generasi baru yang siap membawa perubahan!
Penulis:
Nessya Callista dan Neza Rosiana Naila
Artikel Akuntan Itu Seperti Apa? Ngintip Dunia Kerja yang Sering Dibilang Susah pertama kali tampil pada tangselxpress.com.
tangselxpress.com





