JAKARTA– Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap motif di balik kasus penculikan dan pembunuhan tragis Kepala Cabang (Kacab) salah satu bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37). Investigasi menunjukkan peristiwa itu bermula dari rencana sekelompok pelaku untuk menguasai dana di sejumlah rekening dormant atau tidak aktif.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, ide kejahatan itu muncul dalam pertemuan pada 31 Juli 2025. Tiga orang penggerak awalnya adalah C alias Ken, Dwi Hartono, dan AAM.
“C menyampaikan bahwa upaya mendekati kepala cabang sebelumnya selalu gagal. Karena itu, mereka menyusun strategi dengan dua opsi: pertama, pemaksaan dan ancaman agar dana dipindahkan lalu korban dilepas; kedua, menggunakan kekerasan dengan kemungkinan korban dibunuh,” ujar Wira dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Awalnya, dalam komunikasi WhatsApp pada 12 Agustus 2025, C dan Dwi Hartono sepakat memilih opsi pertama, yakni pemaksaan dengan ancaman. Namun, rencana tersebut berubah di lapangan menjadi penculikan yang berujung pada pembunuhan.
Tragedi menimpa Ilham pada Rabu (20/8/2025), saat ia diculik di area parkir supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sehari kemudian, jasadnya ditemukan di semak-semak Serang Baru, Kabupaten Bekasi, dengan kondisi mengenaskan. Wajah, tangan, dan kaki korban terikat lakban hitam, menunjukkan adanya kekerasan brutal sebelum kematian.
Hingga kini, penyidik menetapkan 15 orang tersangka dengan peran berbeda, termasuk seorang prajurit TNI AD berinisial Kopda FH. Seluruh tersangka ditahan di Polda Metro Jaya.
Kasus ini menyita perhatian publik karena memperlihatkan bagaimana kejahatan terorganisasi merambah sektor perbankan. Rekening dormant yang seharusnya pasif, dimanfaatkan pelaku sebagai celah tindak pidana. Polisi menduga para pelaku berencana mengalihkan dana dalam jumlah besar ke rekening penampungan yang telah disiapkan.
“Kasus ini bukan hanya soal penculikan dan pembunuhan, tetapi juga terkait upaya kejahatan perbankan dengan risiko besar terhadap keamanan sistem keuangan. Karena itu, penyelidikan akan dilakukan menyeluruh,” tegas Wira.
Polisi juga menegaskan tidak akan pandang bulu dalam menindak pelaku, baik sipil maupun militer. Selain itu, kasus ini menjadi peringatan penting bagi industri perbankan untuk memperketat pengamanan data nasabah, termasuk rekening dormant yang sering diabaikan.
Artikel Motif Terungkap, Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank Ilham Pradipta Terkait Rekening Dormant pertama kali tampil pada tangselxpress.com.
tangselxpress.com