TPA Cipeucang Ditutup Sementara, Tangsel Kelimpungan Darurat Sampah

sampah
Ilustrasi sampah. Foto: adobestock

RISKS.ID – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berada dalam kondisi darurat sampah. Tumpukan sampah terlihat menggunung di berbagai sudut kota sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang ditutup sementara.

Pantauan di lapangan, sampah menutup trotoar, median jalan, hingga area permukiman. Sejumlah ruas utama seperti Jalan Raya Serpong, kolong Flyover Ciputat, Jalan Djuanda, Dewi Sartika, RE Martadinata, hingga kawasan Pamulang berubah menjadi titik-titik krisis sampah.

Bacaan Lainnya

Sampah plastik, karung, dan limbah rumah tangga dibiarkan menumpuk tanpa ada satu pun truk pengangkut yang datang. Bau busuk menyengat tercium semakin pekat dari hari ke hari, mengganggu aktivitas warga sekaligus merusak wajah kota.

Susy Suciana, 44, warga Serpong, mengaku sudah beberapa hari harus bertahan dengan kondisi tersebut. “Ini harus ada tindakan dari pemerintah,” ujar Susy kesal karena terpaksa hidup berdampingan dengan tumpukan sampah.

“Sudah berhari-hari seperti ini. Pemkot sepertinya tak punya solusi apa-apa menghadapi krisis sampah. Sering kejadian seperti ini,” keluh Supriyadi, warga Ciputat.

Masalah utama berasal dari kondisi TPA Cipeucang yang sudah mengalami kelebihan kapasitas. Longsor timbunan sampah bahkan menutup saluran air menuju Sungai Cisadane, sehingga aliran pembuangan sampah dari Tangsel dihentikan total.

Untuk menata ulang timbunan yang amblas, pemerintah mengerahkan 11 unit eskavator. Namun selama proses perbaikan berlangsung, sampah dari seluruh wilayah Tangsel tidak dapat masuk ke TPA dan akhirnya menumpuk di jalan-jalan.

Lurah Cipayung, Ciputat, Dini Nurlianti kepada wartawan menjelaskan, tumpukan sampah di bawah flyover bukan berasal dari warganya. Sampah tersebut datang dari berbagai wilayah yang membuangnya secara liar karena tidak memiliki lokasi pembuangan lain.

“Timbunan itu sempat menutup hampir separuh badan jalan,” jelasnya.

Kondisi tersebut memaksa pemerintah menutup total area kolong flyover.

Sebagai langkah sementara, pemerintah menutup tumpukan sampah dengan terpal serta melakukan penyemprotan untuk menekan bau dan mencegah penambahan sampah baru.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Bani Khosyatullah menegaskan perlunya tindakan cepat agar kondisi kota tetap terkendali dan dampak terhadap masyarakat bisa diminimalkan.

Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan bahwa TPA Cipeucang saat ini masih menjalani perbaikan konstruksi dan penataan ulang timbunan. Akibatnya, sampah tidak dapat masuk selama beberapa hari ke depan.

“Pemerintah juga sedang menjajaki kerja sama pembuangan sampah dengan daerah lain sebagai solusi sementara hingga TPA Cipeucang kembali beroperasi normal,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *