RISKS.ID, Jakarta – Dalam lompatan signifikan menuju era mobil otonom, Qualcomm Technologies, Inc. dan BMW Group secara resmi meluncurkan Snapdragon Ride Pilot, sebuah sistem mengemudi otomatis (automated driving/AD) canggih yang menjadi puncak kolaborasi intensif mereka selama tiga tahun.
Sistem ini tidak hanya debut di all-new BMW iX3 tetapi juga ditawarkan kepada seluruh produsen mobil global, berpotensi menjadi standar baru industri untuk keselamatan dan kecerdasan di jalan raya.
Snapdragon Ride Pilot adalah sistem Level 2+ yang dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman. Ia mampu menangani fitur canggih seperti navigasi otomatis di jalan tol dan perkotaan (Navigation on Autopilot/NOA), serta memenuhi beragam standar keselamatan global, mulai dari New Car Assessment Program (NCAP) hingga regulasi Functional Safety (FuSa) yang ketat.
Kolaborasi Global di Balik Teknologi Revolusioner
Keberhasilan pengembangan software stack Snapdragon Ride AD adalah bukti nyata kolaborasi berskala global. Lebih dari 1.400 insinyur dan spesialis dari Jerman, AS, Swedia, Rumania, dan Pusat Uji BMW di Ceko menyatukan keahlian mereka untuk mewujudkan teknologi ini.
Nakul Duggal, Group GM of Automotive and Industrial & Embedded IoT di Qualcomm Technologies, menekankan, “Kolaborasi dengan tim engineering kelas dunia BMW memungkinkan kami membangun sistem yang menghadirkan manfaat keselamatan dan kenyamanan untuk konsumen di berbagai wilayah.”
Sementara Dr. Mihiar Ayoubi, SVP Development Driving Experience BMW Group, menyatakan sistem ini menetapkan tolok ukur baru yang selaras dengan filosofi BMW: cerdas, terhubung, dan aman.
Mengupas Keunggulan Snapdragon Ride AD Stack
Software stack ini adalah jantung dari sistem, dirancang untuk fleksibel dan efisien, memungkinkan produsen mobil mengembangkan solusi dengan waktu peluncuran lebih singkat. Beberapa fitur utamanya meliputi:
1. Persepsi 360 Derajat: Memanfaatkan kumpulan kamera dan radar untuk mendeteksi objek, membaca rambu, memantau pengemudi, dan memetakan lingkungan dengan akurasi tinggi. Arsitektur “bird’s-eye view” (BEV) digunakan untuk mengurangi latensi dan mengoptimalkan kinerja dalam skenario kompleks, seperti persimpangan perkotaan.
2. Pendekatan Keselamatan Utama (Safety-First): Sistem ini dibangun dengan komitmen kuat pada standar keamanan tertinggi (ASIL-D), mematuhi regulasi global seperti NCAP, dan dilengkapi dengan enkripsi berlapis serta deteksi ancaman siber untuk melindungi dari potensi serangan.
3. Kecerdasan Kontekstual: Menggabungkan model berbasis aturan dan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi dan merencanakan perilaku berkendara, memungkinkannya menangani situasi dinamis di jalan dengan lebih aman dan alami.
Daya Ungkit untuk BMW Neue Klasse
Pada BMW iX3, Snapdragon Ride Pilot diwadahi oleh “Superbrain of Automated Driving”—komputer terpusat bertenaga Snapdragon Ride SoCs yang memiliki kemampuan komputasi hingga 20 kali lipat lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
Sistem ini mengintegrasikan deretan kamera resolusi tinggi dan sensor radar 360 derajat, yang dipadukan dengan pemetaan HD dan pemosisian GNSS presisi tinggi.
Untuk meningkatkan keselamatan lebih jauh, iX3 juga dilengkapi chipset V2X dari Qualcomm, memungkinkan mobil “berkomunikasi” dengan infrastruktur jalan, pejalan kaki, dan kendaraan lain guna mengungkap potensi bahaya yang tidak terlihat oleh sensor.
Dengan dukungan pembaruan over-the-air (OTA) dan kemampuan untuk terus berevolusi menggunakan data dari armada kendaraan, Snapdragon Ride Pilot tidak hanya sebuah produk, tetapi sebuah platform yang akan terus belajar, menandai dimulainya babak baru dalam mobilitas autonomous yang lebih inklusif dan aman.





