RISKS.ID, Jakarta – Di tengah dinamika dan tantangan di industri otomotif nasional, PT Astra Otoparts Tbk (Astra Otoparts) menunjukkan ketangguhannya dengan menutup sembilan bulan pertama tahun 2025 dengan kinerja keuangan yang solid.
Pencapaian ini bukan hanya sekadar angka di atas kertas, melainkan cerminan dari kemampuan adaptasi dan strategi bisnis yang efektif dari salah satu pemain kunci di industri komponen otomotif Indonesia.
Hingga September 2025, Perseroan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,6 triliun, mengalami peningkatan 2,6% dari periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp1,5 triliun.
Kondisi tersebut menunjukkan pertumbuhan fundamental bisnisnya. Jika pada 2024 laba bersih tersebut mencakup keuntungan dari penjualan aset tetap, maka pada 2025, pertumbuhan laba bersih tanpa faktor satu kali itu justru melesat 14,5%. Angka ini mengindikasikan kesehatan dan kekuatan profitabilitas bisnis inti Astra Otoparts yang sesungguhnya.
Dua Pilar Pendongkrak Pendapatan
Pertumbuhan yang sehat ini ditopang oleh kedua lini bisnis utamanya: manufaktur dan perdagangan. Pendapatan bersih konsolidasi Perseroan secara keseluruhan naik 4,5% menjadi Rp14,8 triliun.
Di segmen manufaktur, pendapatan bersih tumbuh 5,8% menjadi Rp7,8 triliun. Kenaikan ini terutama didorong oleh membaiknya permintaan komponen dari pelanggan OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk kendaraan roda dua dan empat.
Hal ini menjadi pencapaian yang signifikan mengingat pasar domestik untuk kedua segmen kendaraan tersebut dilaporkan cenderung stagnan bahkan mengalami penurunan.
Tidak berhenti di komponen otomotif konvensional, Astra Otoparts secara aktif melakukan diversifikasi. Portofolio produknya merambah ke alat kesehatan, komponen alat berat, dan industri lainnya.
Yang tak kalah penting, Perseroan turut ambil bagian dalam membangun ekosistem kendaraan listrik nasional dengan memproduksi bagian umum hingga komponen spesifik untuk kendaraan x-EV.
Sementara itu, segmen perdagangan juga mencatatkan kinerja positif dengan pendapatan bersih Rp7,0 triliun, tumbuh 3,1%. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan di pasar domestik yang diakselerasi melalui jaringan ritel modern seperti Shop & Drive dan Astra Otoservice, serta membaiknya permintaan ekspor ke berbagai negara.
Strategi Digital dan Komitmen pada Elektrifikasi
Astra Otoparts tidak hanya mengandalkan kekuatan konvensional. Strategi digitalisasi yang terintegrasi antara jaringan ritel modern dan platform online astraotoshop.com berhasil menjangkau konsumen dengan lebih efisien dan luas.
Ekosistem layanan terpadu mereka, yang mencakup suku cadang, servis cepat, hingga pengisian daya kendaraan listrik, menunjukkan komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan yang komprehensif.
Komitmen pada elektrifikasi semakin nyata dengan kehadiran jaringan pengisian daya kendaraan listrik bermerek Astra Otopower. Hingga akhir September 2025, jaringan ini telah hadir di 59 lokasi strategis di berbagai kota di Indonesia, memperkuat posisi Astra Otoparts sebagai bagian dari tulang punggung transisi energi di sektor transportasi tanah air.
Fondasi Kuat Menuju Akhir Tahun
Sophie Handili, Direktur Astra Otoparts, dalam pernyataannya menyatakan, “Pertumbuhan kinerja kuartal III 2025 Perseroan menjadi cerminan kepercayaan pelanggan terhadap kualitas produk dan layanan Astra Otoparts. Kami akan terus memperkuat kolaborasi, efisiensi rantai pasok, dan inovasi produk untuk menjaga daya saing jangka panjang.”
Dukungan neraca yang kuat, dengan total aset Rp23,0 triliun dan liabilitas yang terjaga di Rp6,5 triliun, menunjukkan struktur permodalan yang sehat dan likuiditas yang kuat. Fondasi keuangan ini menjadi modal berharga bagi Perseroan untuk mendukung kegiatan usaha dan rencana ekspansi di masa mendatang.
Memasuki kuartal terakhir tahun 2025, Astra Otoparts optimis dapat melanjutkan momentum positif ini. Dengan fokus pada penguatan fundamental bisnis, inovasi berkelanjutan, dan peningkatan nilai tambah bagi pelanggan, Astra Otoparts siap memperkuat perannya sebagai mitra andal dalam mendukung ketahanan dan kemajuan industri otomotif nasional.
