2891 PLN Unit Induk Penyaluran dan Pengaturan Beban (UIP3B) Kalimantan mengungkap penyebab listrik padam pada Selasa (8/8) di tiga provinsi Kalimantan ternyata karena kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) tersenggol lengan crane (derek).
Crane itu menjadi bagian dari pekerjaan konstruksi di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur.
”Hal ini membuat infrastruktur kelistrikan rusak dan mengakibatkan sebagian pelanggan di Kalimantan Selatan, Tengah, dan Timur terdampak,” kata General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pengaturan Beban (UIP3B) Kalimantan Abdul Salam Nganro, Rabu.
Ia mengungkap, saat itu juga ratusan petugas dikerahkan untuk melakukan pernomalan secara bertahap. Karena yang terkena adalah kabel saluran udara tegangan tinggi, maka pemulihannya tidak bisa serta merta seperti saat terjadi korsleting di rumah.
“Pasca terjadinya gangguan, kami bergerak melakukan lokalisasi dan penormalan gardu induk serta jaringan transmisi yang terganggu. Alhamdulillah pada pukul 13.00 WITA seluruh gardu induk telah kembali bertegangan,” tutur Salam.
Pun begitu, masih memerlukan waktu lebih kurang 12 jam lagi hingga seluruh sistem kembali berfungsi seratus persen. Apalagi tidak hanya sistem distribusi yang terkena, tetapi juga pembangkitnya.
Pada pukul 18.00 Selasa (8/8) tersebut, pasokan listrik sudah mencapai 62 persen atau 448 MegaWatt (MW) dari total 722 MW yang terdampak di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.
Selepas lewat beban puncak antara pukul 18.00-22.00, para teknisi sudah berhasil memulihkan hingga 100 persen sebelum tengah malam.
Salam juga menambahkan, PLN mengoptimalkan pengoperasian seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang tersebar di Kalimantan untuk menambah daya pasok listrik sambil perlahan memulihkan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang memang membutuhkan waktu paling lama untuk kembali masuk ke dalam sistem.
“Kami berkomitmen secepatnya mengalirkan listrik kembali kepada pelanggan yang terdampak. Kami mohon maaf atas terganggunya kegiatan masyarakat akibat insiden ini,” demikian Salam.