Setelah Idul Fitri, Warga Kediri Antusias Sambut Lebaran Ketupat

lebaran ketupat
Suasana lebaran ketupat di halaman Masjid Al Ahmad, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (14/4). Foto: ANTARA/Asmaul.

KEDIRI – Ratusan warga antusias mengikuti Lebaran Ketupat yang diselenggarakan di halaman Masjid Al Ahmad Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Jawa Timur.

Ketua Takmir Masjid Al Ahmad Kelurahan Pojok Kota Kediri Syahrul Munir di Kediri Minggu mengemukakan, Lebaran Ketupat ini sengaja digelar lebih awal.

Bacaan Lainnya

Biasanya menunggu hingga tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri, namun ini lebih awal digelar. Ia ingin agar para pemudik serta warga yang lewat di jalur Kediri-Surabaya ini bisa singgah dan menikmati ketupat bersama.

“Ini hari raya ketupat, identik dirayakan tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri tapi kami majukan. Kami ingin mengajak saudara-saudara kami yang sedang mudik, karena besok kembali bekerja untuk ikut merayakan Lebaran Ketupat,” katanya .

Dia menambahkan, Lebaran Ketupat ini juga untuk menjalin silaturahim dengan sesama manusia. Lebaran Ketupat juga sebagai perayaan penyempurna bagi masyarakat Muslim, apalagi yang berpuasa sunnah di bulan Syawal. Namun, kegiatan ini dimajukan agar masyarakat semua bisa ikut berpartisipasi ikut serta acara ini.

Ia mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya membuat sekitar 1.000 porsi. Ketupat itu disajikan lengkap dengan sayur labu, serta opor ayam. Ada juga bubuk kedelai, kelapa bumbu serta kerupuk sebagai pelengkapnya.

Pihaknya mempersilakan warga dari berbagai tempat untuk ikut menikmati ketupat tersebut. Ketupat bukan hanya diperuntukkan bagi yang Muslim tapi juga nonmuslim.

“Kami persembahkan untuk seluruh masyarakat baik Muslim dan nonmuslim untuk hadir ikut merayakan suka cita Lebaran. Semoga acara ini bisa sukses,” katanya.

Syahrul Munir menambahkan, ketupat itu dimasak oleh warga. Ada yang bagian masak ketupat, sayur maupun opor ayam. Ada juga yang membuat minuman untuk dibagikan kepada seluruh pengunjung.

“Kami sediakan hampir 1.000, tapi ini terus mengalir bantuannya. Antusiasme luar biasa, ada yang mengirimkan ketupat, sayur, minuman dan lainnya. Semua partisipasi masyarakat untuk semakin memeriahkan Hari Raya Idul Fitri,” katanya.

Sementara itu, salah seorang warga yang ikut merayakan Lebaran Ketupat ini, Fani mengaku senang. Ia adalah pendatang baru di daerah ini, namun sangat suka dengan budaya di lingkungan rumahnya.

“Saya baru pertama ikut Lebaran Ketupat ini. Acaranya seru dan bisa bertemu dengan tetangga banyak. Bisa makan ketupat juga,” kata Fani, warga Kelurahan Pojok, Kota Kediri.

Warga lainnya Rozak mengaku ia singgah ke tempat ini setelah ada ramai-ramai orang di jalan. Ia dipersilakan untuk singgah oleh panitia yang ada di di tepi jalan.

Dirinya juga sedang dalam perjalanan dari Tulungagung ke Surabaya. Ia bersyukur bisa makan ketupat dan gratis. Apalagi dirinya juga sudah lama tidak makan ketupat, sehingga bisa sebagai pengobat rindu.

“Di rumah tidak masak ketupat dan pas kebetulan lewat ada kegiatan ini. Akhirnya makan ketupat gratis,” kata pria asal Tulungagung ini.

Sementara itu, warga terus memadati lokasi halaman Masjid Al Ahmad, Kelurahan Pojok, Kota Kediri tersebut. Panitia juga selalu mengajak bagi siapa saja untuk singgah menikmati makan ketupat.

Selain itu, juga sudah disediakan tempat duduk dan pelindung sehingga terhindar dari panasnya matahari. Dengan itu, masyarakat bisa makan dengan nyaman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *