SERANG – Bank Banten meraih laba bersih Rp26,59 miliar di usia yang ke-8 tahun. Dan hal tersebut dinilai menunjukkan kinerja yang positif.
Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami, mengatakan komitmen untuk menyehatkan Bank Banten terus dilakukan. Bahkan dirinya menyatakan kesiapannya untuk mundur kapanpun jika pemegang saham menghendakinya.
“Jika suatu saat nanti pemegang saham meminta berhenti, saya pribadi tidak akan menunda, kalau disuruh berhenti sekarang saya akan berhenti sekarang,” kata Muhammad Busthami melalui keterangan tertulisnya.
Telah menggeluti dunia perbankan selama 34 tahun dan memahami betul bahwa Bank Pembangunan Daerah (BPD) memiliki dinamika politik yang berbeda dengan bank swasta.
“Pengalaman saya di Bank Mandiri dan direksi lain juga sama dari Bank Bukopin dan lain sebagainya, menilai kalau di BPD itu ada unsur politik dan menang tidak bisa dipisahkan, jadi ada skat tersendiri,” katanya.
Di bawah kepemimpinannya, Bank Banten menunjukkan kinerja yang positif salah satu buktinya adalah diraihnya laba di tahun 2023, yang menjadi indikator Bank Banten kian menuju arah yang lebih baik.
“Tentunya semua capaian tersebut juga tidak lepas dari peran Gubernur Banten yang banyak mensupport kita,” jelasnya.
Tak hanya itu, Bank Banten juga mulai melebarkan sayapnya dengan menjalin kerjasama dengan kabupaten dan kota lain di Provinsi Banten untuk pengelolaan rekening kas umum daerah (RKUD).
“Termasuk saat ini kita membangun kerjasama dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam konteks kerjasama, dan KPK mensuport kami terkait dengan itu,” ucapnya.
Keyakinan Busthami terhadap masa depan Bank Banten semakin kuat dengan progres pemenuhan modal inti dari skema kelompok usaha bank (KUB) dan aset yang dilimpahkan pemerintah Provinsi Banten.
“Kalau KUB dengan Bank Jatim mereka justru ingin segera melakukan KUB dengan kita, dan pemerintah Provinsi Banten saat ini melalui pembangunan gedung baru di Kota Serang melakukan penyertaan modal, dan akan bisa digunakan pada awal tahun 2025,” katanya.