BAHRAIN – Kepala Tim Mercedes Toto Wolff mengatakan tim menantikan performa awal dari mobil W15 yang akan dilihat pada uji coba pramusim Formula 1 2024 di Bahrain, 21-23 Februari.
“Saya sangat senang kami akan kembali ke trek dan tentu saja penasaran serta bersemangat untuk melihat bagaimana performa mobil ini,” kata Wolff, dikutip dari laman resmi Formula 1, Minggu.
Wolff menyoroti penampilan mobil pendahulunya W14 yang kurang maksimal pada musim lalu. Masalah pada W14 ia sebut telah diperbaiki dan tim merasa optimistis bisa meraih hasil yang lebih baik pada musim ini.
“Saya pikir kami akan mendapatkan indikasi awal apakah kami telah menyelesaikan beberapa masalah bawaan yang kami alami pada sasis tahun lalu,” jelas Wolff.
Salah satu masalah utama yang dihadapi Mercedes tahun lalu adalah ketidakpastian mengenai performa mobil pekan demi pekan. Lebih buruk lagi, mereka menghadapi tim Red Bull yang berhasil mencatatkan musim paling dominan dalam sejarah Formula 1.
“Kami berada dalam pertarungan yang sulit dengan Ferrari, McLaren, dan Aston Martin pada musim lalu, tapi ada kesenjangan besar dengan Red Bull. Saya berharap kami berada dalam kelompok yang kuat di awal musim dan semoga selangkah lebih dekat dengan Red Bull,” ujar Wolff.
Ia menilai, perjuangan Mercedes untuk menguasai konsep mobil mereka adalah perjuangan yang konsisten. Meskipun ada harapan bahwa 2024 akan lebih baik, Wolff mengatakan tim harus tetap mengimbangi tekad itu dengan bersikap realistis.
“Di satu sisi, Anda harus realistis mengenai peluang mengalahkan tim yang unggul. Tidak ada keajaiban (yang instan) dalam olahraga ini. Tapi, ambisi kami kuat. Red Bull dan mobil kuat inilah yang menjadi tolok ukur yang ingin kami kalahkan,” kata Wolff.
Wolff berharap, Mercedes kembali ke jalur yang benar dan bisa kembali merebut dominasi mereka yang sebelumnya telah dibukukan setidaknya dalam kurun waktu tujuh tahun sebelum Red Bull mengambil alih gelar juara dunia selama tiga kali berturut-turut.
“Ketika Anda jatuh, Anda bangkit kembali dan itulah yang paling banyak saya pelajari dalam tiga tahun terakhir. Ini tentang kemampuan untuk belajar ketika kita gagal mencapai tujuan dan ini adalah kunci kesuksesan jangka panjang,” kata Wolff.
“Kami benci kekalahan dan itu yang mendorong kami. Tapi itu tidak berarti bahwa kami tidak bisa menikmati tantangan yang ada di depan kami, mengatasi masalah, dan apa yang perlu kami lakukan sebagai sebuah tim,” ujarnya menambahkan.