BOGOR – Ada cerita menarik dari Keira Shabira, pemeran Husna dalam Film ‘Dua Surga Dalam Cintaku’. Artis penuh bakat itu ternyata butuh waktu untuk menyelami karakter Husna.
Hal ini disampaikan Keira di depan ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam acara film ‘Dua Surga Dalam Cintaku’ Goes to Campus dalam rangka promosi di Gedung Zeta Sekolah IPB, Bogor, Selasa (27/2).
Keira mengaku tak menyangka akan mendapatkan peran penting dalam film Dua Surga Dalam Cintaku ini.
“Saya sempat kaget saat Mas Kiki Nuriswan (Sutradara) menyodorkan peran Husna kepada saya. Setelah saya baca skripnya, ternyata ini peran yang tidak main-main karena membutuhkan pendalaman yang luar biasa,” kata Keira.
Keira mengakui, film ‘Dua Surga Dalam Cintaku’ sedikit mengandung unsur poligami. Namun, poligami dalam film ini sangat berbeda dengan film sejenis yang selama ini menghiasi layer lebar Indonesia.
“Biasanya film poligami di Indonesia ada kubu-kubuan ya. Namun di film ini, anda tidak akan menemukan itu. Ini film yang benar-benar berbeda,” katanya.
Memerankan Husna yang memiliki karakter sabar, ikhlas dan sangat mencintai suaminya, Arham, memerlukan enerji yang luar biasa bagi Keira.
“Memerankan itu semua sangat tidak mudah. Saya butuh waktu untuk mempelajari itu,” kata Keira.
Beruntung, kata dia, Kiki Nuriswan sebagai sutradara mampu mengarahkan untuk memerankan Husna dengan baik.
“Pokoknya harus nonton ya nanti serentak tanggal 21 Maret di bioskop kesayangan kalian,” harap Keira.
Sinopsis
Film Dua Surga Dalam Cintaku menceritakan tokoh Arham, seorang mahasiswa tingkat akhir dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan.
Arham mempunyai teman kecil bernama Husna di kampung halaman di Bogor. Mereka diam-diam saling mencintai. Sampai suatu hari mereka saling menyadari bahwa telah jatuh cinta. Mereka melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Ternyata, Husna mempunya penyakit akut, yaitu kanker otak. Husna juga divonis hidupnya tidak akan lama. Arham bertekad untuk menemani Husna sampai akhir hayatnya. Husna dan keluarganya mendorong Arham untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan berat hati, akhirnya Arham move on berpisah dengan istri tercinta untuk menyelesaikan studinya.
Zilka seorang wanita muda yang sempat terjerumus ke dunia hitam, berusaha untuk berhijrah ke jalan yang benar. Dia membutuhkan seorang lelaki yang bisa dijadikan pembimbing ke kehidupannya yang lebih baik.
Pertemuannya dengan Arham, memberi harapan kepada Zilka lelaki yang diharapkan menjadi pembimbing hidupnya. Arham dengan segala kebaikan hatinya dihadapkan kepada dilema untuk memberikan kebaikan kepada semua orang di sekelilingnya.
Kehadiran Erwin seorang psikopat dari masa lalu Zilka menambah kompleksnya masalah yang dihadapi Zilka dan Arham.