
JAKARTA – Pendekatan deep learning mulai diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai bagian penting dari Kurikulum Merdeka, yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026.
Deep learning, disebut juga pembelajaran mendalam, menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, khususnya dalam mengatasi ketimpangan kualitas pembelajaran di berbagai daerah di Indonesia.
Deep learning dalam pendidikan bukan sekadar istilah teknologi atau kecerdasan buatan. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, deep learning adalah metode pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi.
Pendekatan ini mengajarkan siswa untuk tidak hanya menghafal fakta, tetapi memahami dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan nyata.
Ketua Asosiasi Pengawas Pendidikan Agama dan Keagamaan Seluruh Indonesia Yun Yun Yunadi, menegaskan bahwa deep learning bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Metode ini, menurut Yun Yun akan mengubah peran guru dari pengendali tunggal menjadi fasilitator yang bekerja sama dengan murid, orangtua, dan komunitas.
Kemendikdasmen menilai bahwa tingkat literasi para siswa di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, deep learning diperlukan untuk memperkuat kompetensi literasi dan numerasi siswa sejak dini.
Pendekatan ini akan diterapkan di seluruh jenjang sekolah dasar dan menengah mulai tahun ini.
Meskipun tidak ada kurikulum baru, Kurikulum Merdeka kini diarahkan untuk lebih menekankan sistem pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa.
Empat Kerangka Utama dalam Deep Learning
Penerapan deep learning dalam Kurikulum Merdeka dirancang berdasarkan empat kerangka utama:
- Strategi mengajar
Guru diharapkan dapat menyusun strategi pembelajaran yang mampu menghadirkan pengalaman belajar kreatif bagi siswa. Strategi ini harus mendorong berpikir tingkat tinggi, kolaborasi, dan pencapaian profil pelajar Pancasila.
- Korelasi pembelajaran
Guru membangun hubungan yang dinamis dengan peserta didik, orangtua, komunitas, dan mitra profesional. Pendekatan ini menjadikan proses belajar sebagai kegiatan kolaboratif, bukan hanya satu arah dari guru ke siswa.
- Lingkungan pembelajaran
Deep learning menuntut lingkungan belajar yang fleksibel, menggabungkan ruang fisik dan virtual. Ini memungkinkan guru mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa dan menciptakan ruang untuk eksplorasi, refleksi, dan berbagi ide.
- Pemanfaatan teknologi digital
Teknologi berperan penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan kontekstual. Pemanfaatan berbagai teknologi digital, dapat membuat siswa memperoleh pengetahuan yang bermakna dan relevan dengan kehidupan mereka.
Artikel Pendekatan Deep Learning Masuk Kurikulum Merdeka Tahun Ini, Kemendikdasmen Beri Penjelasan pertama kali tampil pada tangselxpress.com.
tangselxpress.com





