Langkah Strategis Mitsubishi Fuso Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik

RISKS.ID – PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck dan Bus Corporation (MFTBC) di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan kendaraan niaga listrik dengan meluncurkan dua inovasi terbaru di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Tidak hanya memamerkan truk listrik eCanter, Mitsubishi Fuso menghadirkan EV Mobile Charger berbasis chassis Canter serta skema Operating Lease (OPL) untuk memudahkan adopsi kendaraan ramah lingkungan di kalangan pelaku usaha.

EV Mobile Charger: Solusi Pengisian Daya Darurat yang Multifungsi

Salah satu tantangan terbesar dalam penggunaan kendaraan listrik adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya, terutama untuk kendaraan niaga yang memiliki kebutuhan operasional tinggi. Menjawab hal ini, Mitsubishi Fuso memperkenalkan EV Mobile Charger—sebuah unit charger bergerak yang dibangun di atas sasis Mitsubishi Fuso Canter.

Bacaan Lainnya

Spesifikasi Teknis:

– Dimensi: 4.785 mm (P) x 1.850 mm (L) x 2.500 mm (T)
– Kapasitas baterai charger: 65 kWh
– Kecepatan pengisian: 60 kW (cukup untuk mengisi 80% baterai eCanter dalam waktu sekitar 1,5 jam)
– Dilengkapi solar panel untuk pasokan daya tambahan
– Fitur hydraulic lift towing untuk menarik truk listrik eCanter dalam keadaan darurat

“Kehadiran EV Mobile Charger ini adalah bentuk nyata komitmen Mitsubishi Fuso dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang lengkap. Kami tidak hanya menjual truk, tetapi juga menyediakan solusi purna jual yang aplikatif,” ujar Sudaryanto, General Manager of Business Communication PT KTB, dalam konferensi pers di GIIAS 2025.

Unit ini akan disiagakan di diler-diler Mitsubishi Fuso di wilayah JABODETABEK, memastikan konsumen eCanter memiliki akses pengisian daya darurat jika diperlukan.

Skema Operating Lease: Akses Lebih Mudah ke Truk Listrik eCanter

Selain inovasi pengisian daya, Mitsubishi Fuso juga menggandeng PT Takari Kokoh Sejahtera untuk menyediakan skema Operating Lease (OPL) bagi pelaku usaha yang ingin menggunakan eCanter tanpa harus membeli secara penuh.

Keunggulan Skema OPL:

– Biaya lebih ringan dibandingkan pembelian tunai atau kredit
– Fleksibilitas kontrak (dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis)
– Termasuk layanan pemeliharaan dan dukungan teknis
– Mempercepat transisi menuju green logistics

“Skema ini ditujukan untuk UMKM maupun perusahaan logistik yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa investasi besar di tahap awal,” jelas Sudaryanto.

Data dan Tren Kendaraan Listrik Niaga di Indonesia

Menurut Data Kementerian Perindustrian RI, penjualan kendaraan niaga listrik di Indonesia tumbuh 35% pada 2024, dengan Mitsubishi Fuso eCanter menjadi salah satu model paling diminati. Pemerintah juga mendorong percepatan adopsi melalui insentif seperti:
– PPnBM 0% untuk kendaraan listrik
– Subsidi infrastruktur charging station
– Tarif listrik khusus kendaraan listrik

Inovasi seperti EV Mobile Charger dan skema sewa sangat relevan dengan kebutuhan pasar Indonesia, di mana infrastruktur masih berkembang. Mitsubishi Fuso memahami bahwa ekosistem yang kuat adalah kunci sukses transisi ke elektrifikasi.

Antisipasi Mitsubishi Fuso Menghadapi Persaingan

Di segmen truk listrik ringan, eCanter bersaing dengan Hino Dutro Z EV dan Isuzu ELF EV. Namun, keunggulan eCanter terletak pada:
– Jangkauan 140 km per sekali isi daya (cocok untuk distribusi urban)
– Dukungan jaringan diler yang luas
– Kemampuan muat hingga 4,5 ton

“Kami percaya kombinasi produk unggulan dan layanan pendukung seperti EV Mobile Charger akan memperkuat posisi kami di pasar,” tambah Sudaryanto.

Harapan untuk Masa Depan Elektrifikasi di Indonesia

Kehadiran EV Mobile Charger dan skema OPL menunjukkan bahwa Mitsubishi Fuso tidak hanya fokus pada penjualan, tetapi juga pengalaman pengguna secara holistik. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah mencapai 2 juta kendaraan listrik di jalanan Indonesia pada 2030.

“Kami berharap inovasi ini mendorong lebih banyak pelaku usaha beralih ke kendaraan listrik, sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon,” tutup Sudaryanto.

Mitsubishi Fuso melalui KTB telah membuktikan diri sebagai pemain serius dalam era elektrifikasi kendaraan niaga di Indonesia. Dengan menghadirkan solusi infrastruktur (EV Mobile Charger) dan finansial (Operating Lease), mereka tidak hanya menjawab tantangan teknis tetapi juga hambatan ekonomi dalam adopsi kendaraan listrik.

Tantangan ke depan adalah memperluas jaringan charging station dan edukasi pasar tentang manfaat jangka panjang kendaraan listrik. Jika berhasil, eCanter berpotensi menjadi game-changer di industri logistik berkelanjutan Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *