RISKS.ID – PT Elnusa Tbk (Elnusa), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, mencatat kinerja positif hingga kuartal III-2025 dengan pendapatan mencapai Rp10,5 triliun atau tumbuh sembilan persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Elnusa Nelwin Aldriansyah mengatakan capaian tersebut mencerminkan kontribusi dari seluruh lini bisnis yang saling terintegrasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan.
“Segmen penjualan barang dan jasa distribusi dan logistik energi memberikan kontribusi sebesar 58 persen dari total pendapatan, didorong oleh kinerja positif bisnis trading BBM industri, transportasi energi, pengelolaan depot BBM dan LPG, serta aktivitas chemical dan BBM INMAR,” kata Nelwin dalam keterangan resmi yang diterima di Cirebon, Rabu.
Segmen jasa hulu migas terintegrasi menyumbang 31 persen, melalui proyek eksplorasi dan produksi di berbagai wilayah kerja Pertamina Group, termasuk layanan seismik, wireline, well testing, cementing, dan EPCOM.
Adapun segmen jasa penunjang migas berkontribusi 11 persen, ditopang oleh layanan marine support, fabrikasi dan konstruksi, serta warehouse & data management.
Lebih lanjut Nelwin mengatakan Elnusa berhasil menjaga tren pertumbuhan berkat strategi penguatan fundamental bisnis dan efisiensi operasional.
“Kami optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan hasil positif dan berkontribusi lebih besar terhadap ketahanan energi nasional,” ujar dia.
Pada Agustus lalu, Elnusa juga telah melunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2020 senilai Rp715,75 miliar menggunakan kas internal, tanpa penerbitan surat utang baru.
Sejalan dengan komitmen berkelanjutan, Elnusa juga memperkuat lini pengembangan bisnis baru, seperti layanan Pipeline Integrity Management, In-Line Inspection Services, dan Foam Pig Product.
Di bidang well production improvement, Elnusa menghadirkan inovasi seperti Pertasolvent, Hydraulic Dilation Water Pumping, dan Automatic Well Performance Analyzer.
Inovasi berlanjut dengan pengembangan Ecolift Hydraulic Pumping Unit serta keterlibatan dalam proyek Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS) untuk mendukung transisi energi rendah karbon.
Elnusa juga mencatat terobosan teknologi melalui penerapan dual completion dengan velocity string, yang memungkinkan dua reservoir diproduksi bersamaan tanpa gangguan. Teknologi ini meningkatkan produksi minyak secara signifikan, seperti pada Sumur PPS-X19 yang naik 220 persen dan Sumur PPS-12 yang melonjak 594 persen.
Dari sisi operasional, Elnusa menyelesaikan survei seismik 3D dan 2D seluas 600 kilometer persegi 1.356 pekerjaan logging, pengeboran tujuh sumur menggunakan modular rig, serta layanan cementing dan coiled tubing pada 215 sumur. Kegiatan intervensi sumur melalui hydraulic workover unit (HWU) juga meningkat 19,4 persen menjadi 123 sumur.





