Astra Agro Tekankan Komitmen Keberlanjutan di Ajang COP30 Brasil

astra agro
Direktur Sustainability Astra Agro Bandung Sahari (dua dari kanan) memberi pemaparan pada sesi CEO Talk di ajang Conference of the Parties ke-30 (COP30), Belem, Brasil, yang digelar selama 10 - 21 November 2025. Foto: Astra Agro

RISKS.ID – PT Astra Agro Lestari Tbk kembali menegaskan komitmennya terhadap penerapan prinsip keberlanjutan dalam operasional perusahaan. Penegasan itu disampaikan dalam gelaran Conference of the Parties ke-30 (COP30) di Belem, Brasil, yang berlangsung 10–21 November 2025.

Direktur Sustainability Astra Agro, Bandung Sahari, mengatakan perusahaan terus mendorong digitalisasi, solusi berbasis alam, dan penggunaan teknologi hijau sebagai bagian dari transformasi berkelanjutan yang diterapkan di seluruh lini operasional.

Bacaan Lainnya

“Komitmen itu diwujudkan melalui program digitalisasi, langkah-langkah solutif berbasis alam, serta aplikasi teknologi hijau,” ujar Bandung dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/11).

Dalam sesi CEO Talks di forum internasional tersebut, Bandung menjelaskan bahwa Astra Agro telah mengadopsi berbagai inisiatif seperti transformasi digital perkebunan. Perusahaan memanfaatkan machine learning, sensor, hingga analitik data untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi operasional.

Teknologi Hijau dan Rewetting Gambut

Astra Agro juga mengembangkan inisiatif penurunan emisi melalui transformasi hijau. Salah satunya adalah penerapan peatland rewetting atau pengairan kembali lahan gambut yang kering untuk menekan potensi emisi karbon dan menjaga ekosistem.

“Lahan gambut yang kering memiliki potensi emisi karbon besar. Penyekatan kanal dan pengairan kembali menjadi langkah penting mitigasi iklim,” jelasnya.

Selain itu, perusahaan mengolah limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) menjadi biogas melalui teknologi methane capture. Energi terbarukan ini bisa dimanfaatkan untuk memasak, pembangkit listrik, aplikasi industri, bahkan berpotensi menjadi bahan baku green hydrogen.

Sisa olahan POME juga dapat dijadikan pupuk organik sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Turunkan Emisi, Tingkatkan Energi Terbarukan

Menurut Bandung, transformasi digital dan hijau yang dilakukan secara simultan bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pertumbuhan agribisnis yang bertanggung jawab.

Ia menyebutkan program keberlanjutan Astra Agro telah menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan 2 sebesar 15,14 persen dari baseline 2019. Selain itu, bauran energi terbarukan meningkat 92,17 persen, dan pengelolaan limbah padat mencapai 100 persen melalui daur ulang dan recovery.

“Kehadiran kami di COP30 menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk berkontribusi aktif dalam aksi iklim global serta mendukung cita-cita Indonesia menuju masa depan rendah emisi,” ujar Bandung.

Forum Iklim Global

Sebagai informasi, COP merupakan forum tahunan di bawah naungan Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB (UNFCCC). Forum ini menjadi wadah negara-negara anggota untuk merumuskan kebijakan iklim global dan memperkuat aksi kolektif menuju target Net Zero Emission.

Melalui partisipasi di COP30, Astra Agro menegaskan perannya dalam upaya global mengurangi emisi sambil memastikan industri kelapa sawit Indonesia dapat berkembang secara berkelanjutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *