RISKS.ID, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp16.329 pada perdagangan Senin (2/6/2025). Pelemahan rupiah sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang Asia lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah turun tipis 0,02% menjadi Rp16.329 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS tercatat menguat 0,14% ke posisi 99,19.
Adapun pergerakan mata uang Asia tercatat bervariasi. Yen Jepang menguat 0,37%, dolar Singapura naik 0,12%, dan won Korea Selatan menguat 0,18%. Sementara itu, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Taiwan turun 0,35%, dan peso Filipina melemah 0,12%. Rupee India melemah 0,07%, yuan China melemah 0,18%, ringgit Malaysia turun 0,32%, sedangkan baht Thailand menguat 0,31%.
Mengutip Reuters, dolar AS terpantau melemah tipis pada awal pekan ini. Pelemahan tersebut dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap rencana kebijakan tarif yang disampaikan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, yang dinilai berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi.
Trump menyatakan niatnya untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% mulai Rabu mendatang. Pernyataan tersebut menambah volatilitas pergerakan dolar, yang selama beberapa pekan terakhir dipengaruhi ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan AS.
Sebelumnya, dolar sempat menguat 0,3% setelah adanya sinyal positif dari negosiasi dagang dengan Uni Eropa. Namun, pengadilan perdagangan AS sempat memblokir sebagian besar tarif yang diajukan Trump, sebelum akhirnya diaktifkan kembali oleh pengadilan banding.
Pemerintahan Trump juga menyatakan masih memiliki alternatif untuk menerapkan kebijakan tarif jika menghadapi kendala hukum. (*)