Pasca Ledakan Gas di Pamulang, Pemkot Tangsel Evaluasi Hunian Padat dan Aturan Bangunan

Pasca Ledakan Gas di Pamulang, Pemkot Tangsel Evaluasi Hunian Padat dan Aturan Bangunan

TANGERANG SELATAN– Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan mengevaluasi kawasan hunian padat usai peristiwa ledakan gas di Pamulang, Jumat (12/9/2025). Evaluasi mencakup pemanfaatan ruang terbuka hingga aturan garis sempadan bangunan.

Building coverage ratio akan kami sesuaikan. Rumah-rumah juga harus dievaluasi jarak amannya,” ujar Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, dilansir dari RRI, Senin (15/9/2025).

Menurut Benyamin, langkah itu penting demi keselamatan warga. Pamulang sendiri termasuk wilayah dengan tingkat kepadatan tinggi, yakni 11 ribu jiwa per kilometer persegi.

Hasil olah TKP kepolisian menyebut ledakan besar bersumber dari tabung gas elpiji 12 kilogram.

“Ledakan terjadi karena tabung gas elpiji 12 kg, sehingga ledakannya hebat,” katanya.

Selain evaluasi bangunan, Pemkot Tangsel juga menyiapkan program edukasi bagi warga terkait penggunaan elpiji secara aman untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Adapun dampak ledakan tersebut mengakibatkan tiga rumah rusak total dan empat rumah rusak berat. Biaya rehabilitasi untuk rumah yang rata tanah diperkirakan mencapai Rp100 juta per unit.

“Pemerintah sudah menyiapkan anggaran dari pos belanja tidak terduga, Baznas, dan CSR perusahaan. Sementara itu, warga terdampak disiapkan rumah kontrakan agar tetap memiliki tempat tinggal,” tutur Benyamin.

Artikel Pasca Ledakan Gas di Pamulang, Pemkot Tangsel Evaluasi Hunian Padat dan Aturan Bangunan pertama kali tampil pada tangselxpress.com.

 tangselxpress.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *