RISKS.ID – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi Mitsubishi Fuso di Indonesia, merayakan 55 tahun berkiprah dengan meluncurkan produk terbaru, Mitsubishi Fuso Fighter X FM65F.
Varian Tractor Head 4×2 ini hadir untuk menjawab kebutuhan pasar logistik dan distribusi, khususnya angkutan kontainer.
Sebagai pemimpin pasar dengan pangsa 39% (Jan-Agt 2025), Mitsubishi Fuso telah menjadi “Andalan Bisnis Sejati” selama lebih dari setengah abad, mendukung berbagai sektor dari distribusi, pertambangan, hingga proyek infrastruktur nasional.
Presiden Direktur KTB, Daisuke Okamoto, menegaskan bahwa kehadiran varian ini adalah jawaban atas permintaan konsumen.
“Varian ini lahir dari masukan konsumen kami di sektor logistik. Kami memproduksinya dengan standar kualitas tinggi yang berfokus pada kebutuhan mereka,” ujarnya.
Fighter X FM65F dirancang khusus dengan performa tangguh dan kenyamanan pengemudi.
Tractor Head ini ditenagai mesin 270PS penggerak 4×2 dengan torsi maksimum 90Kg.m untuk tarikan yang kuat dan responsif.
Dilengkapi transmisi EATON 9 percepatan dan Rear Axle housing gardan tipe R12T yang kuat dan andal.
Dari sisi keamanan dan kenyamanan, kendaraan ini memiliki sistem pengereman Air Brake System (ABS), kabin luas, air suspension seat, dan suspensi yang ditingkatkan.
Dimensinya yang ideal (P: 5.925 mm, L: 2.470 mm, T: 2.860 mm) menghasilkan radius putar kecil 6,4 meter untuk manuver mudah. Produk ini juga dilengkapi Tractor Head Kit lengkap seperti heavy duty Coupler dan Side Under Protective Device (SUPD).
Sales and Marketing Director KTB, Aji Jaya, menyatakan bahwa produk ini telah diuji langsung oleh konsumen dengan hasil positif.
“Tiga poin yang diapresiasi adalah tenaga yang kuat, konsumsi bahan bakar yang efisien, dan kenyamanan berkendara. Ini menjadi validasi bahwa produk ini adalah jawaban tepat untuk pasar,” jelasnya.
Peluncuran Fighter X FM65F menjadi bukti komitmen Mitsubishi Fuso untuk terus berinovasi dan tumbuh bersama Indonesia selama 55 tahun, menjadi andalan bagi kemajuan logistik dan perekonomian bangsa.
