RISKS.ID – Banyak pasangan suami istri memasuki usia senja dengan kekhawatiran kehidupan seksual tak lagi sehangat dulu.
Padahal, menurut para konselor pernikahan dan dokter kesehatan reproduksi, keintiman di usia lanjut tetap bisa terjaga selama pasangan memahami perubahan tubuh dan membangun kedekatan emosional.
Beberapa ahli menyebutkan, kunci utama ada pada komunikasi terbuka dan gaya hidup sehat. “Usia boleh bertambah, tetapi kebutuhan untuk merasa dicintai, dihargai, dan dekat dengan pasangan tetap sama,” ujar seorang konselor keluarga di Surabaya.
Jaga Komunikasi, Bangun Keintiman
Komunikasi menjadi fondasi. Pasangan dianjurkan saling menceritakan apa yang dirasakan, baik fisik maupun emosional.
Ketika ada keluhan, seperti merasa kurang nyaman atau mudah lelah, penting untuk didiskusikan tanpa rasa sungkan.
Tidak sedikit pasangan yang justru semakin dekat ketika mampu membicarakan topik ini dengan jujur.
Rutinitas yang Menjaga Kedekatan
Bentuk keintiman tidak hanya soal aktivitas seksual. Sentuhan ringan, berpegangan tangan, atau saling memijat ringan dapat meningkatkan kehangatan.
“Banyak pasangan usia lanjut meremehkan kekuatan sentuhan sederhana. Padahal, itu bisa memicu rasa tenang dan meningkatkan ikatan emosional,” ujar seorang psikiater geriatri.
Jaga Kebugaran Fisik
Sejumlah ahli kesehatan menegaskan bahwa kebugaran memengaruhi kualitas hubungan intim.
-
Jalan pagi atau senam ringan
-
Mengatur pola makan
-
Cukup istirahat
Kebiasaan ini membantu tubuh tetap bertenaga dan mendukung kesehatan hormonal.
Kelola Stres dan Pola Hidup
Usia lanjut kerap diiringi tekanan psikologis seperti kecemasan, penyakit kronis ringan, atau kesepian. Mengelola stres melalui hobi, meditasi, maupun aktivitas bersama terbukti membantu meningkatkan mood dan semangat hidup.
Pasangan yang bahagia secara emosional umumnya memiliki tingkat keintiman yang lebih baik.
Konsultasi Medis Jika Diperlukan
Dokter menyarankan agar pasangan tidak ragu berkonsultasi jika merasa ada perubahan signifikan terkait fungsi seksual. Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mengetahui apakah ada faktor medis yang memengaruhi gairah.
Dalam banyak kasus, solusi sederhana seperti penyesuaian gaya hidup atau terapi ringan sudah cukup membantu.





