Soal Bobibos, Pakar dari Riau Sarankan Begini

BOBIBOS
Foto: Amikom Yogyakarta

RISKS.ID – Pakar energi Universitas Islam Riau (UIR) Ira Herawati menyarankan pemerintah untuk mengkaji bahan bakar alternatif dari limbah pertanian bernama Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos atau disingkat Bobibos.

Ira menjelaskan Bobibos merupakan angin segar bagi pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia, tetapi membutuhkan pembuktian lebih lanjut oleh lembaga yang kredibel.

Bacaan Lainnya

“Jadi, saya pikir ini sesuatu hal yang angin segar dan perlu diberi ruang untuk apresiasi, tetapi juga memang perlu pembuktian lebih lanjut,” ujar Ira dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Senada dengan Ira, ekonom dari Universitas Persada Bunda Indonesia (UPBI) Riyadi Mustofa mengapresiasi kehadiran Bobibos, dan tetap mendorong dilakukannya beragam uji coba sebelum dijual secara umum ke masyarakat.

Menurut Riyadi, uji laboratorium dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dapat membuktikan klaim Bobibos yang ada saat ini.

“Kalau sudah komersial, memiliki nilai ekonomis, ya harus diurus izinnya. Harus ada izin operasional, tata cara pembuatannya, maupun izin edar karena itu barang dijual,” ujarnya.

Sebelumnya, pada 11 November 2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merespons kehadiran Bobibos dan mengatakan kementeriannya akan mempelajari terlebih dahulu.

Diketahui, Bobibos merupakan inovasi dari PT Inti Sinergi Formula yang diperkenalkan kepada publik pada 2 November 2025 di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bahan bakar tersebut berasal dari limbah pertanian, dan dikembangkan oleh M. Ikhlas Thamrin bersama tim risetnya.

Adapun Bobibos diklaim sebagai bahan bakar berperforma tinggi yang setara dengan research octane number atau RON 98, dan ramah lingkungan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *