Medco Siap Ekspor Listrik ke Singapura

listrik
Ilustrasi. Foto: eksplorasi.id

RISKS.ID – PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) mengatakan kesiapannya untuk memasuki pasar ekspor listrik hijau ke Singapura.

Direktur Utama Medco Power Indonesia Eka Satria mengatakan perusahaannya telah melakukan pembicaraan dengan calon pembeli di Singapura, termasuk utilitas dan perusahaan besar yang membutuhkan pasokan energi rendah karbon.

Bacaan Lainnya

“Kami sudah bicara dan juga dengan beberapa potential buyer. Mudah-mudahan, doakan saja urusan dengan izin ekspor dari Indonesia (bisa) secepatnya, sehingga Indonesia bisa menjadi pengekspor energi, dalam hal ini energi bersih di luar negeri,” ujar Eka di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu.

Eka menjelaskan perusahaan melihat ekspor listrik hijau bukan hanya sebagai peluang komersial yang menghasilkan devisa, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi Indonesia dalam transisi energi regional.

Namun demikian, ia mengatakan pasar listrik di Singapura cukup unik lantaran menggunakan skema merchant market atau sistem tanpa pembeli tunggal seperti PLN.

Dalam mekanisme itu, harga listrik ditentukan oleh dinamika pasar energi dan harga karbon di Singapura, sehingga fluktuasi harga menjadi lebih berisiko bagi produsen.

“Market-nya unik banget, jadi namanya itu merchant market. Jadi kita tuh nggak ada one single buyer. Jadi di situ memang harganya premium, namun memang ada risiko. Karena yang namanya market-nya itu harganya berfluktuasi sesuai dengan energy market, energy price di sana dan harga carbon market di sana,” katanya, menjelaskan.

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menandatangani kerja sama dengan Singapura, terkait dengan kawasan ekonomi khusus, carbon capture and storage (CCS) dan green electron.

Medco menjadi salah satu perusahaan yang menyiapkan portofolio agar dapat memenuhi permintaan pasar hijau Singapura.

Perusahaan itu juga membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pulau Bulan, Kepulauan Riau, dengan kapasitas 2 gigawatt peak (GWp). Proyek tersebut dirancang untuk mengekspor hingga 600 megawatt (MW) listrik ke Singapura melalui kabel bawah laut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *