JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan BPD masih memiliki potensi besar untuk memperluas segmen kreditnya dan melakukan perkembangan bisnis. Pasalnya, selama ini kebanyakan BPD bergantung kepada kredit konsumtif yang dititik beratkan pada pegawai.
“Saya kira ke depan tentu harus ada upaya-upaya untuk pengembangan bisnis lebih lanjut ya. Dan pengembangan bisnis ini kan tentu kita harapkan bisa pembiayaan-pembiayaan dari sektor-sektor yang produktif ya,” ujar Dian dalam BPD Forum CNBC Indonesia, Selasa (11/6).
Di setiap daerah menurutnya ada berbagai potensi segmen produktif di setiap daerah, terutama UMKM. Apalagi UMKM menjadi salah satu basis perekonomian yang berakar di daerah. Sehingga pendanaan untuk UMKM diharapkan bisa dimaksimalkan oleh BPD.
“Ini yang sebetulnya perlu digarap lebih lanjut oleh BPD-BPD ini untuk supaya mereka tidak terlalu fokus kepada kredit-kredit konsumsi kepada pegawai misalnya tapi lebih kepada kredit-kredit produktif untuk pengembangan UMKM,” ujarnya.
Meski demikian dia mengakui untuk mengembangkan kredit di segmen produktif, BPD memerlukan pemodalan yang lebih kuat dari sisi modal, SDM, hingga IT. Harus ada jaringan bisnis yang memang harus terus-menerus dikembangkan.
Untuk itu diperlukan KUB Terintegrasi yang disebut akan mampu mengakselerasi perkembangan BPD.
“Nah ini yang kita lakukan oleh sebab itu memang nampaknya betul bahwa OJK ini sekarang sedang menyusun sebetulnya apa yang kita sebut sebagai roadmap pengembangan BPD,” kata dia.