SUMBA TIMUR – Para pembalap betul-betul menikmati panorama alam, punggung bukit dan lembah sabana Sumba Timur pada etape 4 Tanah Rara-Waingapu, Minggu (14/9). Sejak star pukul 11.30 Wita di Tanah Rara, Desa Karipi, Kecamatan Matawai Lapawu, Kabupaten Sumba Timur, jalur selatan, para riders memacu sepeda mereka dengan kecepatan 30-40 kilometer/perjam walaupun di jalan menurun.
Etape ini adalah lintasan terindah dengan panorama deretan punggung bukit berwarna keemasan di musim panas dan lembah ngarai tempat gemuruh seribu kaki dengan ringkik kuda sandellwoodnya. Dengan kondisi jalan yang lebar sekitar 3 meter berada pada punggung bukit, para riders pun penuh hati-hati untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Para riders selalau berada dalam pelaton, walau satu dua riders yang teringgal di belakang karena hambat teknis sepedanya, mereka kompak menikmati panorama alam dan menghibur masyarakat yang histeris di sisi kiri dan kanan jalan.
Sumba Timur memiliki bentang alam yang indah dengan deretan bukit dan lembaha ngarai nan pesona. Pulau terindah di dunia ini kerap dikunjungi para artis, wisatawan mancanegara bahkan kerap dijadikan prewedding bagi calon pengantin baru.
Karena kemolekan pesonanya, ada yang rela merogoh kocek dan jauh-jauh dari Jakarta, Bandung, Surabaya hanya untuk prewedding di Sumba Timur dengan latar punggung bukit dan hamparan padang sabananya.
Pukul 13.00 Wita semua pembalap bergabung di peloton dan dilakukan restar menuju Waingapu. Para riders memacu sepeda masing-masing dengan kecepatan 70-80 kilometer/jam dan pukul 13.15 Wita memasuki kawasan Kota Waingapu yang disambut riuh warga Kota Waingapu yang telah lama menunggu di sisi kiri-kanan jalan. Saat memasuki kawasan Kota Waingapu terlihat pembalap Mesir dan Timor Leste tertinggal di belakang.
Pukul 13.30 Wita para pembalap memasuki pusat Kota Waingapu dan berputar sebanyak 10 kali memasuki finish di depan Kantor Bupati Sumba Timur. Pukul 14.40 Wita, pembalap Malaysia (Malaysia Pro Cycling) , Ariff Danial Bin Noor Roseidi dengan nomor punggung 31 memasuki finish dan disambut riuh para penonton, menyusul Tynan John Skannon tim Cycling Development Foundation dari Australia dengan nomor punggung 23 dan John Patrikck Sarmiento Pagtaluna tim 7 Eleven Cliqq Roadbike Philiines dari Filipina dengan nomor punggung 3.
Selain juara print atau kecepatan perorangan, tim juri juga mengumumkan juara umum (General Classification) pada 4 etape yang sudah dilewati dan yang berhak memakai jersy kuning adalah Kenny Cornelist Ernst Nijseen dari Belanda, juara koleksi point terbanyak (Point Classification) selama 4 etape dan berhak mendapatkan jersy hijau yakni Louis Buffin dari Perancis,
Untuk Raja Tanjakan (Kom Polkadet) masih dipertahankan oleh Muhamad Herlangga dari Nusantara BYC dan berhak memakai jersy merah, pembalap muda (Young Rider Classification) diraih Muhammad Syelhan Nurahman dan berhak memakai jersy putih, pembalap Indonesia terbaik (Best Indonesian Rider Classification dipertahankan Muhammad Raihan Maulidan dan berhak memakai jersy merah serta pembalap muda terbaik (best young rider classification) diraih oleh John Patrick Sarmento Pagtalunan
Riuh redah penonton yang telah lama menunggu di haris finish pun pecah menyemangati para pembalap yang tak pernah lelah melintasi 3 etape di Timor dan 1 etape Sumba. Besok para riders akan menancap etape 5 Waingapu-Tambolaka dengan jarak tempuh sekitar 200 kilometer. Setelah beristirahat semalam, para pembalap akan menuntaskan rute Sumba pada etape 6 Tambolaka-Waingapu pada Selasa, 16 September 2025.
Setelah commissaire (wasit) merampungkan perhitungan nilai dan lainnya, dilanjutkan seremoni pengumuman dan penyerahan hadiah serta pemakaian jersey di halaman Kantor Bupati Sumba Timur.
Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali dalam sapaannya mengatakan, etape 4 dengan jarak tempuh 105,8 kilometer rute Tanah Rara-Waingapu berjalan lancar berkat kerja sama yang baik antara penyelenggara, pemerintah, para wasit, aparat keamanan serta masyarakat. Untuk itu, dirinya menyampaikan terima kasih dan berharap lomba balap sepeda Tour de EnTeTe yang sangat menghibur itu ada keberlanjutan pada tahun mendatang.
“Balap sepeda ini baru pertama di Sumba tapi langsung kelas internasional. Dan, kita sukses menyelenggara itu berkat partisipasi semua pihak. Ini tidak sekadar rangkaian kegiatan tapi ajang promosi pariwisata Sumba Timur,” kata Bupati Umbu Lili.
Bupati Umbu Lili mengatakan, Sumba Timur paling beruntung mendapat tiga kali etape sebagai star, lintasan dan finish. “Hari ini kita mendapat etape 4 dengan star di Tanah Rara dan finish di Waingapu. Ini tidak hanya olahraga tapi hiburan bagi masyarakat yang menyaksikannya. Besok di Sumba Timur menjadi titik star etape 5 Waingapu-Tambolaka dan lusa kita menjadi tempat finish etape 6 Tambolaka- Waingapu. Masyarakat puas menonton dan ini luar biasa dan kita patut berterima kasih kepada Gubernur dan jajaran serta penyelenggara dan semua pihak yang terkait melancarkan event balap sepeda Tour de EnTeTe ini,” kata Umbu Lili.
Semangat dan sambutan yang sama disampaikan Wakil Bupati, Yonathan Hani. Yonatahan menyeampaikan terima kasih kepada semua pihak, teristimewa para riders dari 13 negara yang terlibat dalam event internasional ini.
Dalam bahasa inggris, Wabup menyampaikan terima kasih dan berharap para riders mewartakan keindahan alam Sumba Timur kepada sanak keluarga dan sahabat kenalan di negara masing-masing, sekembali dari Sumba. Para riders juga diharapkan datang kembali sebagai wisatawan di musim liburan.
Kenny yang diberi kesempatan menyampaikan kesannya mengatakan, etape 4 hari ini tidak sulit lintasannya. Saat menurun tidak ada balapan tapi mereka menikmati pemandangan yang indah. Sedangkan Louis mengatakan bisa mempertahankan targetnya sebagai pemenang dalam catatan waktu karena kerja sama tim.
Sedangkan si raja tanjakan, Muhammad Herlangga mengatakan etape 4 sebenarnya tidak ada tanjakan berarti untuk masuk dalam klasifikasi Kom Pokadet tapi kerja sama tim sehingga dia bisa mempertahankan posisinya. Syelhan mengatakan hari ini dirinya cukup ikut grup untuk tidak membuang energi yang disimpan untuk besok menmpuh etape 5, Waingapu-Tambolaka.
Etape 4 dengan star di bukit Tanah Rara dilepas oleh Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali dan disaksikan Gubernur NTT, Melki Laka Lena serta pejabat daerah baik provinsi maupun kabupaten.
Pelepasan ditandai pengibaran bendera start oleh Bupati Sumba Timur. Etape keempat ini menempuh rute menantang yang menyajikan panorama khas perbukitan dan pedesaan di Sumba Timur, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta maupun wisatawan.
Dalam sambutannya, Bupati Umu Lili menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT serta seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya Tour de Entete di Sumba Timur. Bupati mengatakan ajang sport tourism ini tidak hanya memperkuat semangat sportivitas, tetapi juga menjadi sarana promosi pariwisata dan budaya lokal.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Sumba Timur memiliki alam yang indah, budaya yang kaya, serta masyarakat yang ramah. Semoga Tour de Entete dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata daerah,” kata Bupati Umbu Lili.(*)